Konfresi Pers Layanan Operasi Jantung RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com – Layanan kesehatan jantung di Kawasan Timur Indonesia memasuki babak baru. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar resmi bekerja sama dengan King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KS Relief) untuk melaksanakan program operasi jantung dewasa dan anak, sekaligus mengembangkan proyek kardiologi yang lebih modern.
Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, menyebut kerja sama ini bukan hanya memberi manfaat bagi pasien dari Sulawesi Selatan, tetapi juga menjangkau masyarakat dari Papua hingga Sulawesi Tengah.
“Pasien yang kami tangani tidak hanya dari Makassar. Ada yang datang dari Papua, bahkan anak-anak dari Pulau Una-Una, Sulawesi Tengah. Ini bukti bahwa RS Wahidin kini menjadi rujukan jantung di kawasan timur,” ungkap Syafri, ujarnya saat konferensi pers, Selasa (02/09).
Sejak dimulai, tercatat 34 tindakan operasi berhasil dilakukan, terdiri dari pasien dewasa dan pediatri. Arab Saudi menyiapkan teknologi terbaru di Wahidin yang untuk pertama kalinya berhasil diterapkan di luar Pulau Jawa.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang hadir dalam kegiatan ini memberikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, program operasi jantung gratis yang difasilitasi KS Relief berkontribusi besar dalam menekan antrean pasien jantung yang selama ini menumpuk di Indonesia.
“Kerja sama ini sangat membantu. Kita ingin angka kematian akibat penyakit jantung bisa ditekan. Dengan dukungan Saudi Arabia, RS Wahidin dapat meningkatkan kapasitas pelayanan, khususnya bagi masyarakat Indonesia Timur,” ujar Menkes Budi.
Ia menambahkan, seluruh pasien dalam program ini tidak dipungut biaya karena telah terintegrasi dengan sistem BPJS Kesehatan.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah, menegaskan bahwa negaranya berkomitmen mendukung peningkatan layanan kesehatan di Indonesia.
“Para tenaga medis ahli dari Arab Saudi siap melakukan operasi jantung bagi 15–20 pasien setiap periode. Kedutaan Arab Saudi akan terus memfasilitasi program ini agar berjalan lancar,” katanya.
Selain di Makassar, program serupa sebelumnya telah digelar di RSUP H. Adam Malik Medan, Sumatera Utara. Kehadiran Saudi Arabia melalui KS Relief dinilai memperkuat hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang kesehatan dan kemanusiaan.
Prof. Syafri berharap kerja sama ini bisa menjadi program berkelanjutan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.
“Kalau RS Wahidin bisa menjadi pusat layanan operasi jantung di Indonesia Timur, tentu akan sangat mengurangi beban pasien yang harus ke Jawa. Kolaborasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga transfer pengetahuan antara tenaga medis Indonesia dan Arab Saudi,” tutupnya.
