KLIKPOSITIF – Sumatera Barat menghadapi tantangan besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, target ambisius yang memerlukan strategi matang dan kerja sama lintas sektor.
Gubernur Sumatera Barat yang visioner harus mampu menjadi penggerak utama dalam menciptakan sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat. Sinergi ini tidak hanya akan mempercepat pembangunan ekonomi, tetapi juga membangun rasa memiliki di semua pihak terhadap kebijakan yang dikembangkan.
Menyatukan Pemerintah, Dunia Usaha, dan Masyarakat
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif membutuhkan keterlibatan aktif dari semua elemen: pemerintah sebagai pengarah kebijakan, dunia usaha sebagai penggerak investasi, dan masyarakat sebagai pelaku dan penerima manfaat. Gubernur terpilih harus memastikan bahwa kebijakan pembangunan tidak hanya dirancang untuk menarik investasi, tetapi juga memberdayakan masyarakat.
Dalam membangun rasa memiliki, pemerintah daerah perlu melibatkan masyarakat dan dunia usaha dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan. Dengan pendekatan ini, masyarakat dan pelaku usaha tidak hanya mendukung, tetapi juga merasa menjadi bagian dari pembangunan daerah. Misalnya, pemerintah dapat mengadakan forum dialog reguler yang mempertemukan semua pihak untuk mendiskusikan tantangan dan peluang ekonomi Sumbar.
Kebijakan Pembangunan yang Inklusif
Target pertumbuhan 8 persen hanya dapat dicapai melalui kebijakan pembangunan yang inklusif, yang mencakup seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan yang terfokus pada satu sektor atau wilayah saja akan menciptakan ketimpangan yang justru menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu memastikan bahwa kebijakan pembangunan mencakup sektor-sektor unggulan seperti pertanian, pariwisata, dan energi terbarukan, serta merangkul masyarakat pedesaan dan perkotaan.
Misalnya, sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Sumbar harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan dunia usaha. Program pembiayaan mikro, pelatihan kewirausahaan, dan akses pasar menjadi langkah konkret yang perlu dilakukan. Dengan memberdayakan UMKM, pemerintah tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan daya beli masyarakat.
Mendorong Dunia Usaha untuk Investasi Strategis
Dunia usaha memiliki peran penting sebagai penggerak investasi di Sumatera Barat. Namun, untuk menarik investasi, pemerintah daerah harus menciptakan iklim bisnis yang kondusif. Pemangkasan birokrasi, transparansi dalam perizinan, dan pemberian insentif fiskal adalah langkah-langkah yang dapat mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi di sektor-sektor strategis.
Sektor pariwisata, misalnya, memiliki potensi besar untuk memberikan dampak ekonomi yang luas. Pemerintah dapat bekerja sama dengan dunia usaha untuk mengembangkan destinasi wisata berbasis budaya dan alam. Selain itu, investasi dalam infrastruktur pendukung seperti jalan, akomodasi, dan transportasi akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi Sumbar.
Membangun Rasa Memiliki
Salah satu tantangan utama dalam kebijakan pembangunan adalah memastikan bahwa masyarakat dan dunia usaha merasa memiliki atas program-program yang dijalankan. Rasa memiliki ini hanya bisa tercipta jika semua pihak dilibatkan sejak awal dalam proses pengambilan keputusan. Pemerintah daerah perlu membangun komunikasi yang transparan dan terbuka, sehingga setiap kebijakan memiliki legitimasi yang kuat.
Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa manfaat dari pembangunan dirasakan langsung oleh masyarakat. Misalnya, program-program infrastruktur harus dirancang untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Ketika masyarakat melihat hasil nyata dari kebijakan pembangunan, mereka akan lebih mendukung program-program pemerintah.
Kepemimpinan Visioner
Sumatera Barat membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mampu merancang kebijakan, tetapi juga mengimplementasikannya dengan baik. Gubernur terpilih harus memiliki visi yang jelas untuk memajukan ekonomi daerah dan keberanian untuk mengambil langkah-langkah strategis yang mendukung pertumbuhan inklusif. Kepemimpinan yang visioner ini akan menjadi penggerak utama dalam menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Dengan membangun rasa memiliki di semua pihak, Sumatera Barat dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sinergi ini tidak hanya akan membantu Sumbar mencapai target pertumbuhan 8 persen, tetapi juga menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Saatnya Sumatera Barat bersatu dalam visi bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik dan berdaya saing. Gubernur terpilih memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan visi ini melalui kerja sama yang inklusif dan kolaboratif. Hanya dengan sinergi, Sumbar dapat mencapai potensi terbaiknya.
Penulis: Syafruddin Karimi, Departemen Ekonomi-Universitas Andalas