
KabarMakassar.com — Tiga bulan setelah perilisan, album soundtrack KPop Demon Hunters akhirnya mencatat sejarah dengan menempati posisi nomor satu di tangga album paling bergengsi di Amerika Serikat, Billboard 200. Pencapaian ini diumumkan pada 14 September 2025 waktu setempat dan menjadi tonggak penting bagi industri musik sekaligus perfilman animasi.
Album ini sebelumnya sempat bertahan selama tujuh pekan non-berturut di peringkat kedua sebelum akhirnya meraih posisi teratas. Rekor tersebut mencatat penantian terpanjang bagi sebuah album soundtrack yang bertahan di posisi runner-up, melampaui catatan serupa sejak era 1977 ketika Linda Ronstadt merilis Simple Dreams.
Keberhasilan KPop Demon Hunters juga menorehkan sejarah baru, menjadi soundtrack pertama yang berhasil memuncaki Billboard 200 sejak Encanto dari Disney pada 2021. Album ini kini termasuk dalam daftar eksklusif soundtrack film animasi yang pernah menempati posisi puncak, sejajar dengan The Lion King, Pocahontas, Curious George, Frozen, Frozen II, dan Encanto.
Berdasarkan data Luminate, soundtrack KPop Demon Hunters berhasil mengumpulkan total 128 ribu unit album ekuivalen dalam pekan yang berakhir pada 11 September. Angka ini terdiri atas 23 ribu unit dari penjualan album fisik, 103 ribu unit dari streaming equivalent album (SEA) yang setara dengan lebih dari 141 juta pemutaran audio on-demand, serta 2 ribu unit tambahan dari track equivalent album (TEA). Lonjakan performa ini sekaligus mengukuhkan kekuatan musik KPop sebagai fenomena global yang merambah ranah perfilman animasi internasional.
Tidak hanya di dunia musik, film KPop Demon Hunters juga mendapat sambutan hangat sejak tayang perdana pada 20 Juni 2025 di Netflix. Diproduksi oleh Sony Pictures Animation, film berdurasi 95 menit ini menggabungkan genre animasi, aksi, musikal, dan fantasi. Sutradara Maggie Kang dan Chris Appelhans memimpin produksi dengan naskah garapan Danya Jimenez, Hannah McMechan, dan Maggie Kang sendiri.
Kisah film ini berpusat pada HUNTR/X, sebuah girl group KPop beranggotakan Rumi, Mira, dan Zoey. Di balik popularitas mereka sebagai idola, ketiganya menyimpan identitas rahasia sebagai pemburu iblis yang bertugas menjaga Honmoon, penghalang mistis yang melindungi manusia dari serangan makhluk kegelapan.
Konflik semakin memanas ketika Raja Iblis Gwi-Ma mengutus Saja Boys, sebuah boy group yang memikat para penggemar namun sejatinya adalah iblis penyamar. Melalui musik dan pesona mereka, Saja Boys berusaha melemahkan Honmoon dengan menyerap energi penggemar yang terhipnotis oleh penampilan mereka.
Pertarungan tidak hanya berlangsung di panggung konser, tetapi juga di medan gaib yang menuntut keberanian, persatuan, dan pengorbanan. HUNTR/X dipaksa menghadapi keraguan serta konflik batin, sambil mempertaruhkan persahabatan mereka demi menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Dengan kesuksesan soundtrack yang menembus pasar musik global dan cerita film yang unik memadukan budaya pop Korea dengan fantasi modern, KPop Demon Hunters kini tidak hanya menjadi tontonan populer, tetapi juga fenomena lintas industri. Keberhasilan ini semakin mempertegas daya tarik KPop yang mampu menjangkau ranah hiburan internasional, menghubungkan jutaan penggemar di seluruh dunia lewat musik, cerita, dan karakter yang ikonik.