KPU Sulsel saat Memantau Jumlah Pemilihan Osis Serentak se-Sulsel Secara Virtual, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Pertama kalinya, Sulawesi Selatan menggelar Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) secara serentak di tingkat SMA dan SMK.
Agenda ini berlangsung pada Senin (29/09) di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dan disambut dengan antusiasme tinggi dari para siswa.
Pemilihan serentak ini dipandang lebih dari sekadar rutinitas tahunan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadikannya sebagai laboratorium demokrasi sejak dini. Para siswa tidak hanya memilih, tetapi juga diajarkan bagaimana memahami arti penting kejujuran, keterbukaan, hingga tanggung jawab dalam menentukan pemimpin.
Ketua KPU Sulawesi Selatan, Hasbullah, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah miniatur praktik demokrasi yang nyata.
“Kami ingin agar siswa-siswi memahami bahwa setiap suara itu berharga. Melalui pemilihan ini, mereka belajar jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam menentukan pemimpin,” ujarnya.
Hasbullah menambahkan, pemilihan OSIS serentak juga berfungsi sebagai pendidikan pemilih bagi generasi muda yang kelak menjadi pemilih pemula pada Pemilu mendatang.
“Ketika waktunya tiba untuk memilih dalam pemilu, mereka sudah siap menjadi pemilih yang cerdas, kritis, bahkan siap menjadi pemimpin,” lanjutnya.
Selain KPU Provinsi, seluruh KPU kabupaten/kota ikut terlibat sebagai pendamping teknis. Anggota KPU Sulsel, Hasruddin Husain, yang memantau pelaksanaan di Kabupaten Gowa, menilai kegiatan ini mampu mencetak calon-calon pemilih yang matang.
“Melalui pemilihan OSIS ini, siswa berlatih memahami demokrasi dan menjadi pemilih cerdas. Kami optimis, di masa depan partisipasi pemilih di Sulsel akan meningkat,” ungkapnya.
Tidak hanya sekadar memilih, pemilihan ini juga memberi ruang bagi siswa untuk berkompetisi secara sehat. Para kandidat berkesempatan menyampaikan visi-misi, berdiskusi dengan sesama siswa, dan menumbuhkan kepedulian sosial. Nilai-nilai demokrasi tidak hanya diajarkan secara teoritis, melainkan dipraktikkan langsung di sekolah.
Program Pemilihan OSIS Serentak merupakan inisiatif Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang menggandeng KPU sebagai mitra strategis. Dengan konsep ini, setiap tahapan pemilihan mulai dari pencalonan, kampanye, hingga penghitungan suara dilakukan dengan standar yang menyerupai proses pemilu.
Melalui penyelenggaraan yang sukses, Pemprov Sulsel berharap kegiatan ini dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi juga kesadaran penuh akan pentingnya partisipasi aktif dalam demokrasi.
“Inilah pendidikan politik yang berkelanjutan. Siswa Sulsel sejak dini sudah memiliki wadah untuk belajar demokrasi, baik sebagai pemilih maupun sebagai pemimpin,” tutup Hasbullah.
Sebelumnya, Komisioner KPU Kota Makassar, Muh. Abdi Goncing, menyebut angka partisipasi siswa di Kota daeng berada di atas 90 persen menjadi catatan penting.
“Artinya, para pelajar kita sudah menunjukkan semangat tinggi dalam berdemokrasi. Kami ingin mereka terbiasa dengan nilai partisipatif, jujur, adil, terbuka, dan bertanggung jawab,” jelasnya saat memantau jalannya pemilihan di SMA Negeri 9.
Kegiatan serentak ini tidak hanya melibatkan ribuan pemilih muda, tetapi juga ratusan penyelenggara pemilihan internal sekolah. Setiap sekolah menurunkan panitia yang bertugas menjaga kelancaran proses, mulai dari distribusi surat suara hingga penghitungan hasil.
“Dengan sistem yang rapi, para siswa belajar langsung bagaimana demokrasi dijalankan dengan angka partisipasi yang nyata,”
Bagi KPU, simulasi ini adalah investasi jangka panjang. “Melalui OSIS serentak, kami harap literasi politik generasi muda meningkat. Ketika kelak mereka memasuki usia pemilih di pemilu nasional, mereka sudah terbiasa dan siap mengambil bagian,” tambah Abdi.


















































