Sulsel Launching Mandiri Benih 2025, Salurkan 5 ribu Ton Bibit Senilai Rp75 Miliar

6 days ago 28
Sulsel Launching Mandiri Benih 2025, Salurkan 5 ribu Ton Bibit Senilai Rp75 MiliarLaunching program Mandiri Benih 2025 (dok. Syamsi/kabarMakassar)

KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan resmi meluncurkan program Mandiri Benih tahun 2025 di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Minggu (16/11).

Peluncuran program Mandiri Benih ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi padi di Sulawesi Selatan.

Pada tahun 2025 ini, Pemprov Sulsel mengalokasikan benih padi sebanyak 5 juta kg atau 5 ribu ton senilai Rp75 miliar, dengan luas areal tanam sekitar 200.000 hektar.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menegaskan bahwa pelaksanaan program ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

Dia mengatakan bahwa pemerintah ingin memastikan petani mendapatkan benih unggul secara gratis dalam skala besar.

“Alhamdulillah hari ini kita melaunching besar-besaran untuk pertama kalinya, dengan nilai Rp75 miliar untuk 200 ribu hektar sawah, gratis benih unggul, dalam rangka meningkatkan produksi beras di Sulsel, karna kita tahu dengan benih unggul, tentu akan menghasilkan produktivitas yang tinggi,” ucap Andi Sudirman.

Dia menjelaskan bahwa benih yang disalurkan merupakan varietas yang sudah terbukti adaptif dengan kondisi lahan petani di Sulsel.

Menurutnya, pemerintah tidak ingin memberikan bantuan yang tidak sesuai kebutuhan di lapangan.

“Ada inpari, ada juga beberapa varietas lain yang tentu dibutuhkan masyarakat. Jadi bukan keinginan kita yang memberikan, tapi bagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat, jenis varietas yang sering ditanam memang oleh masyarakat, yang tentu sudah adaptif, dan proven (terbukti) selama ini,” tuturnya.

Andi Sudirman juga menegaskan bahwa dukungan ini merupakan langkah konkret dalam menjalankan arahan Presiden mengenai penguatan ketahanan pangan.

Dia menyebut Sulsel harus terus menjaga perannya sebagai daerah penyangga logistik pangan nasional.

“Kami harus mensupport karena bapak presiden mengarahkan bagaimana ketahanan pangan, energi, dan kemudian air, dan kami di bagian ketahanan pangan. Sulawesi Selatan dikenal lumbung pangan. Tapi kita tidak boleh jemawa karena kita harus tetap adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Selain untuk kebutuhan dalam daerah, dia menuturkan bahwa produksi padi Sulawesi Selatan juga diharapkan dapat mendukung provinsi lain yang memiliki keterbatasan lahan pertanian. Ia menyebut posisi Sulsel sebagai agregator pangan nasional harus terus dipertahankan.

“Maka Sulawesi Selatan harus tetap menjadi lumbung, selain membantu lumbung pangan Sulawesi Selatan, juga untuk share kepada saudara-saudara kita di provinsi lain yang tentu tidak memiliki kultur wilayah yang sama seperti Sulawesi Selatan sebagai agregator yang lebih dominan,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news