Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (Dok: Ist).KabarMakassar.com – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, kembali menegaskan pentingnya kesetiaan dan militansi kader dalam menjalankan misi besar gerakan perubahan yang diusung partai.
Kalimat ini disampaikan Surya Paloh setelah Ahmad Ali kehilangan keanggotaannya di Partai NasDem setelah resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Jumat, (26/09). Ali sebelumnya adalah wakil ketua umum di Partai NasDem sebelum menyeberang ke PSI
Surya Paloh mengingatkan bahwa tidak ada ruang bagi kader yang masih ragu atau setengah hati dalam perjuangan politik NasDem.
“Saudara berikan dengan keikhlasan hati sebagai faktor peringan atas beban yang dialami bangsa ini. Sebagai pucuk pimpinan partai, saya harus nyatakan saya bangga pada kalian. Tapi sebaliknya, betapa sedihnya hati ini. Betapa harus kecewanya saya sebagai pendiri partai ini sekaligus ketua umum partai ini, ketika para kader Partai NasDem hadir di tengah-tengah masyarakat bukan sebagai faktor peringan beban bangsanya, tapi justru menjadi faktor pemberat,” kata Surya Paloh, saat menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Laboratorium Gerakan (LAGA) Perubahan Partai NasDem angkatan ke-9, Senin (29/09).
Ia menekankan, jika ada kader yang tidak lagi yakin terhadap arah perjuangan partai, keputusan untuk meninggalkan NasDem harus dihormati.
“Bagi siapa saja yang ragu terhadap misi besar gerakan perubahan berada di Partai NasDem ini, tentu kita hormati ketika dia harus meninggalkan partai ini. Karena tidak ada tempat bagi partai ini, bagi setiap kadernya yang bersikap ragu-ragu,” tegasnya.
Menurut Surya, kualitas jauh lebih penting dibanding kuantitas. Ia tidak menginginkan partai hanya sekadar dipenuhi jumlah anggota, tetapi lemah dalam komitmen dan prinsip.
“Kita tidak merlukan jumlah kader yang besar, tapi istilah orang Medan kader kaleng-kalengan. Kita membutuhkan kader yang memang ditempa oleh dasar pemikiran, keyakinan, dan keuletan, serta komitmen yang mengikat. Ini adalah rumah besar, tempat yang bernaung, tempat para kader menapak karirnya, membawa misi besar idealismenya, menggantungkan juga obsesi-obsesi besar yang ada pada dirinya,” ujarnya.
Selain itu, Surya Paloh juga mengingatkan bahwa persiapan menghadapi pemilu merupakan kewajiban struktural sekaligus momentum untuk menguji kekuatan dan konsistensi partai.
“Karena pada kita semuanya kader partai ini mempunyai hak yang sama untuk menjadi anggota masyarakat dalam status yang paling terbaik, baik itu posisi kedudukan formal, maupun sosial, ekonomi, di mana pun mereka berada. Kita menghadapi persiapan sebagai satu institusi partai politik, persiapan yang tentu adalah hal lazim. Bagaimana menghadapi pemilu berikutnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mengumumkan jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2025–2030 dalam acara di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/09).
Pengumuman itu dilakukan melalui pembacaan Surat Keputusan DPP PSI oleh Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, disaksikan langsung Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Pada kesempatan yang sama, Kaesang juga menyematkan pin bergambar gajah ikon baru PSI kepada jajaran pimpinan inti, termasuk Ketua Harian PSI yang baru, Ahmad Ali.
“Ketua Umum Kaesang Pangarep, Ketua Harian Ahmad Ali,” ucap Raja Juli Antoni saat membacakan susunan kepengurusan.
Ahmad Ali langsung menjadi sorotan, sebab ia sebelumnya merupakan politikus Partai NasDem yang kini resmi bergabung dan menempati posisi strategis di PSI.
Selain Ahmad Ali, sejumlah nama lain juga menempati kursi penting, di antaranya Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Ronald Aristone Sinaga, Andy Budiman, Endang Tirtana, dan Aan Rochayanto sebagai Wakil Ketua Umum.


















































