Tantangan Ketahanan Pangan Sulsel, Sekprov Dorong Kemandirian dan Swasembada Pangan

2 months ago 33

Beranda News Tantangan Ketahanan Pangan Sulsel, Sekprov Dorong Kemandirian dan Swasembada Pangan

Tantangan Ketahanan Pangan Sulsel, Sekprov Dorong Kemandirian dan Swasembada Pangan Sekprov Sulsel, Jufri Rahman pada Rakor Ketahanan Pangan di Gedung Lappoase (Dok: Ist)

banner 468x60

KabarMakassar.com — Ketahanan pangan merupakan hal yang amat penting karena menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Dengan adanya ketahanan pangan yang baik, maka dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menjaga stabilitas ekonomi.

Oleh sebab itu, di Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan sekaligus Sosialisasi dan Optimalisasi Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri Tahun 2025.

Pemprov Sulsel

Berlangsung di Gedung Lappoase, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Jufri Rahman menekankan pentingnya sosok yang ahli dalam ketahanan pangan di Sulsel.

Ia berharap agar seluruh stakeholder terkait dapat kompak dalam menyelesaikan masalah ketahanan pangan ini.

“Memang menangani persoalan ketahanan pangan dibutuhkan kecerdasan dan kebijaksanaan dan ini berhadapan dengan nasib sekian banyak rakyat,” tukas Jufri Rahman pada Jumat (07/02).

Ia menilai salah satu bentuk kemandirian sebuah negara ialah pengendalian pangan. Jufri Rahman menyarankan agar potensi yang ada bisa dimaksimalkan agar dapat menyelesaikan persoalan ketahanan pangan di Sulsel.

“Ketahanan pangan adalah salah satu bentuk mandirinya suatu negara. Dan saya berharap di rakor ini sudah dipeta-petakan potensi dan apa yang harus dilakukan oleh masing-masing instansi terkait. Dengan adanya rakor ini semua persoalan yang yang kita perdebatkan itu kita bisa jembatani,” jelasnya.

Jufri Rahman menyampaikan agar para instansi terkait dalam penanganan pangan dapat berkordinasi dengan baik. Tidak hanya jalur koordinasi saja, ia menganggap apa yang menjadi pembahasan dalam rakor tersebut dapat dikerjakan langsung di lapangan.

“Kenapa mesti dirakorkan ketahanan pangan, kenapa ada koordinasi? Karena koordinasi satu kata yang sangat gampang diucapkan, direncanakan tapi susah direalisasikan di lapangan,” imbuhnya.

“Itulah kenapa TNI dilibatkan dalam ketahanan pangan. Karena namanya koordinasi, mesti ada garis komando dan itu terbiasa dalam dunia militer. Saya kira itu pilihan bijak dan cerdas yang dilakukan Bapak Menteri Pertanian, pelibatan TNI mengawal ketahanan pangan,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, perlunya sosialisasi ketahanan pangan, Jufri Rahman menyebut tidak lain agar masyarakat yang belum paham bisa paham. Tentunya hal ini juga menyangkut kemauan Bapak Presiden Prabowo, seperti beras tidak kita impor lagi.

“Kita lakukan sosialisasi bahwa kita menyadari belum banyak orang yang paham bagaimana itu pengadaan gabah dan beras dalam negeri,” tuturnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Muhammad Arsjad mengatakan inisiasinya ini merupakan rakor pertama yang dilakukan terkait ketahanan pangan.

Sehingga dia berharap, lewat kegiatan ini apa yang menjadi tantangan dan persoalan terhadap ketahanan pangan di Sulsel bisa diselesaikan sekaligus membantu mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.

“Kegiatan Rakor ini merupakan rakor ketahanan pangan pertama yang dilakukan di Sulsel. Awal langkah yang baik dari kita semua dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sulsel dan ini tidak mudah tanpa dukungan dari semua stakeholder,” kata Arsjad.

“Melalui forum kordinasi ini kita berharap persoalan dan tantangan yang kita hadapi dalam rangka penguatan ketahanan pangan khususnya mewujudkan swasembada pangan di Sulsel bisa terlaksana dan terwujud apa yang kita harapkan,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news