Transformasi Menuju Ekonomi Hijau, Sulsel Siapkan Langkah Strategis

1 month ago 24

KabarMakassar.com – Sulawesi Selatan terus berbenah guna bertransformasi menuju ekonomi hijau. Tak sekedar mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, hal ini juga harus dibarengi dengan komitmen untuk menjaga lingkungan hidup.

Sejumlah strategi yang mencakup hal tersebut kemudian dituangkan pada sosialisasi Green Growth Plan atau Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang terdiri atas tujuh rekomendasi utama demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan serta berkelanjutan.

Green Growth Plan sendiri diusung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Bappelitbangda yang bersinergi dengan ICRAF Indonesia dalam kegiatan riset aksi Land4Lives yang didukung oleh Pemerintah Kanada.

Sementara itu, Pokja Ekonomi Hijau Provinsi Sulawesi Selatan memegang peran krusial dalam pegembangan rencana ekonomi hijau yang memakai prinsip inklusif, integratif dan terinformasi.

Dimana, inklusif berarti melibatkan perwakilan kabupaten kota se-Sulawesi Selatan, organisasi perempuan serta masyarakat. Sementara integratif artinya mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan di daerah, seperti RPJPD dan RPJMD lalu terinformasi menandakan pengembangan memakai bukti ilmiah serta data valid dan terbaru.

Staf Ahli Gubernur Since membeberkan tujuh strategi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi hijau, cakupannya mulai dari pengelolaan lahan hingga jasa pemanfaatan instrument ekonomi.

“Pertama, pengelolaan tata ruang dengan guna lahan yang terintegrasi, jadi semuanya terpadu. Kedua, optimalisasi modal dan akses pembangunan yang berkeadilan, inklusif dan inovatif,” terang Since di Hotel MaxOne, Rabu (24/09).

Selanjutnya, mengembangkan produktifitas dan daya saing sektor unggulan daerah, kemudian memperbaiki rantai nilai yang mendukung penguatan UMKM dan koperasi serta pembangunan konektivitas wilayah adaptif terhadap bencana.

“Yang keenam pengelolaan dan restorasi daerah aliran sungai dan ketujuh adalah pemanfaatan instrumen ekonomi untuk mendukung pengelolaan jasa lingkungan,” jelasnya.

Apabila semua strategi tersebut dipenuhi maka Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Selatan diproyeksikan bakal tumbuh rata-rata secara konsisten mencapai 0,6 persen dibandingkan menggunakan skenario business as usual.

Ia turut menekankan sinergi dengan seluruh pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah, kabupaten kota, dunia usaha serta sejumlah sektor yang disebutkan memegang kunci dalam meminimalkan risiko di masa depan.

“Karena namanya peta jalan, kita sudah punya perencanaan yang terstruktur, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya.

Kepala Bidang Perekenomian dan Sumber Daya Alam Bappelitbangda Inyo menyebut bahwa pihak pemerintah memastikan agar dokumen ini menjadi bagian terintegrasi secara real didalam dokumen perencanaan.

“Baik dalam RPJMD, RPDPD, maupun perencanaan dalam RKPD baik tingkat kabupaten kota maupun provinsi secara lintas sektor,” ungkapnya.

Direktur ICRAF Indonesia Andree Ekadinata menegaskan bahwa rentang waktu pekerjaan sudah berjalan hingga empat tahun, mencerminkan upaya panjang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan serta Bappelitbangda dapat membangun sebuah rencana yang baik.

“Bersamaan dengan proses perencanaan, kita juga memulai aktivitas di Kabupaten Bone, supaya percontohan itu bisa berjalan seiring perencanaan. Sehingga saat hari ini rencana sudah rampung, hasil-hasilnya beberapa strategi yang memang sudah diolah bisa dilihat secara nyata di kabupaten kota,” paparnya.

“Pada hari ini pun, kita bisa melihat bagaimana percontohan agroforestri, percontohan restorasi ekosistem dan juga percontohan cara memberdayakan unit usaha masyarakat kecil di sana, dengan harapan contoh-contoh tersebut nantinya sudah bisa di replikasi di kabupaten lain,” tambahnya.

Andree menegaskan bahwa pihak ICRAF berkomitmen kuat untuk dapat membawa contoh tersebut dan menyajikannya kepada kabupaten lain.

Ia turut mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk membuktikan komitmen juga kolaborasi untuk implementasi di masing-masing wilayah.

Kepala Kerjasama Pembangunan Kanada Alice Birnbaum menyatakan jika pihaknya amat bahagia dapat berpartipasi didalam penyusunan rencana pertumbuhan ekonomi hijau.

“Senang sekali dokumen ini bisa selesai, terutamanya saya juga mendengar telah ada rencana monitoring yang sudah dibangun dan indikator untuk bisa memastikan bahwa rencana pertumbuhan ekonomi hijau ini bisa terlaksana dan bisa diukur manfaatnya,” tandasnya.

Untuk diketahui, Green Growth Plan ini mengurai berbagai strategi yang bisa ditempuh Sulawesi Selatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor lahan terbarukan beserta turunannya sekaligus tetap menjaga lingkungan hidup.

Rencana ekonomi hijau untuk sektor berbasis sumber daya terbarukan ini penting, mengingat tiga sektor tertinggi Provinsi Sulawesi Selatan masih bersumber dari kegiatan pertambangan, industri pengolahan, dan pertanian dimana sektor berbasis lahan, pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, masih menepati urutan atas penyumbang Produk Domestik Regional Bruto.

Pengembangan pertanian serta perkebunan di Sulawesi Selatan dalam satu dekade terakhir telah mengalami penurunan produksi dan produktivitas dikarenakan adanya penurunan kualitas serta daya dukung lingkungan.

Sejumlah area yang merupakan lumbung pangan turut mengalami perubahan dalam penyediaan jasa lingkungan. Hal tersebut mampu meningkatkan kerentanan Sulawesi Selatan terhadap perubahan iklim.

Sebagai provinsi yang pembangunannya masih ditopang secara signifikan oleh sektor berbasis sumber daya lahan, maka pengelolaan sumber daya alam secara lestari amat dibutuhkan demi membangun ketangguhan iklim, mewujudkan keberlanjutan lingkungan, juga penghidupan masyarakat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news