
KabarMakassar.com – Media sosial Indonesia dalam beberapa hari terakhir dipenuhi oleh gelombang unggahan bernuansa pink-hijau. Bukan sekadar tren estetika, melainkan sebuah gerakan solidaritas politik yang kian meluas.
Gerakan ini dikenal dengan sebutan Resistance Blue, Brave Pink, Hero Green, dan terikat erat dengan kampanye ’17+8 Tuntutan Rakyat’ yang muncul usai demonstrasi besar-besaran di berbagai daerah.
Tren mengganti foto profil dengan filter pink dan hijau pertama kali muncul setelah aksi unjuk rasa pada 28 Agustus 2025.
Dalam aksi tersebut, publik menyoroti isu kenaikan tunjangan DPR serta sikap represif aparat. Momen itu melahirkan dua simbol yang kemudian viral, seorang ibu berjilbab merah muda yang berani menghadapi aparat, dan driver ojol yang tewas dalam bentrokan dengan Brimob.
Dari situlah lahir istilah Brave Pink untuk melambangkan keberanian, serta Hero Green untuk menggambarkan harapan dan solidaritas rakyat kecil.
Pink selama ini identik dengan kelembutan, tapi kini menjadi warna perlawanan. Sementara hijau, yang lekat dengan jaket ojol, melambangkan keberanian rakyat kecil yang jadi korban.
Tidak hanya berhenti pada simbol warna, tren ini juga berakar pada ’17+8 Tuntutan Rakyat’, sebuah manifesto digital yang beredar sejak Senin, 1 September 2025.
Tuntutan tersebut terdiri dari 17 agenda jangka panjang dan 8 agenda jangka pendek yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Isi tuntutan beragam, mulai dari desakan penghentian kenaikan tunjangan DPR, pembatasan kekuasaan presiden, penegakan hak asasi manusia, hingga perbaikan kondisi ekonomi rakyat.
Dokumen digital itu disebut-sebut merupakan kompilasi dari berbagai aspirasi kelompok masyarakat sipil yang selama ini bersuara di jalanan maupun ruang-ruang diskusi.
Sejak diumumkan, gerakan ini cepat meluas. Linimasa Instagram dan X (dulu Twitter) dipenuhi poster digital, unggahan solidaritas, hingga perubahan foto profil yang seragam dengan nuansa pink dan hijau.
Sejumlah akun komunitas besar ikut terlibat, di antaranya @buswayafansclub, @indorunners, hingga @urundayakota. Fenomena serupa juga muncul di akun menfess X yang ramai-ramai mengubah tampilan profil mereka.
Tak berhenti di level akar rumput, tren ini juga mendapat dorongan dari sejumlah influencer dan kreator konten. Nama-nama seperti Andovi da Lopez, Jerome Polin, Salsa Erwina, Fathia Izzati, Dahlia Polan, hingga Andhyta Utami ikut menyebarkan pesan solidaritas dengan mengunggah konten bernuansa pink-hijau.
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah maupun DPR terkait makna dan respons atas gelombang digital ini.