
KabarMakassar.com — Wakil Ketua DPRD Jeneponto, Muh. Basir, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Mahasiswa dan para pemuda yang telah melaksanakan aksi unjuk rasa dengan tertib dan damai di depan gedung DPRD.
Dalam pernyataannya, Basir mengatakan bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa menunjukkan jiwa kritis dan tanggung jawab terhadap pembangunan di daerah. Khususnya, dalam menanggapi berbagai isu-isu nasional yang saat ini tengah berpolemik di tengah-tengah Masyarakat.
Kendati demikian, Basir menilai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pemuda dan Mahasiswa ini berhasil membuktikan bahwa demokrasi dan penyampaian aspirasi dapat berjalan beriringan dengan nilai-nilai luhur budaya siri’ na pacce (harga diri dan rasa empati).
”Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada adik-adik mahasiswa dan pemuda Jeneponto. Mereka telah membuktikan bahwa demo bisa berwajah damai,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Baginya, ini adalah contoh nyata, sebuah model bagi daerah lain, bahwa aspirasi dapat disampaikan dengan tegas tanpa harus mencederai nilai-nilai budaya kita. Siri’ na pacce tetap hidup dan relevan.
Berbeda dengan demonstrasi pada umumnya yang kerap diwarnai kericuhan, aksi unjuk rasa di Jeneponto berlangsung tertib dan bermartabat.
Para demonstran menolak tindakan anarkis, seperti pembakaran fasilitas umum atau perusakan aset negara. Bagi mereka, tindakan tersebut dianggap menodai siri’ atau harga diri.
”Mereka datang ke sini bukan untuk merusak melainkan sebagai tindakan nyata dalam menyuarakan hati nurani rakyat, dan itu harus dilakukan dengan pacce, dengan empati terhadap penderitaan sesama,” imbuhnya.
Ketertiban aksi ini juga tak lepas dari prinsip budaya sipakatau (saling memanusiakan) dan sipakainga (saling mengingatkan) yang menjadi pegangan. Alih-alih memprovokasi, para demonstran justru lebih mengedepankan dialog dan musyawarah.
Sikap damai ini disambut dengan respons yang luar biasa dari para wakil rakyat, bahkan Basir secara terbuka mengapresiasi dan memuji para demonstran.
Sebagai bentuk akomodasi dan penghormatan, perwakilan dewan mengizinkan massa aksi masuk ke dalam ruang paripurna, sebuah tempat yang sakral dalam pengambilan keputusan legislatif.
Puncaknya, beberapa demonstran dipersilakan untuk menduduki kursi pimpinan sebagai simbol bahwa mereka adalah perpanjangan tangan aspirasi rakyat.
Aksi ini berhasil menjadi bukti otentik bahwa di tengah panasnya isu politik, nilai-nilai leluhur dapat menjadi penawar yang ampuh untuk menjaga kedamaian dan ketertiban.
“Kami sangat menghargai aspirasi yang disampaikan dengan penuh semangat dan berlandaskan pada nilai-nilai demokrasi. Ini adalah cerminan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki peran penting dalam mengawal kebijakan yang berpihak kepada rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPRD menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan dengan serius. “Kami akan mengkaji setiap poin yang menjadi tuntutan, dan memastikan bahwa suara mahasiswa didengar serta menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan ke depan,” tambahnya.
Aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa ini berlangsung dengan aman dan kondusif, berkat kerja sama antara peserta aksi, aparat keamanan, dan seluruh pihak yang terlibat.
Wakil Ketua DPRD juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk terus menjaga komunikasi yang konstruktif demi mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.