
KabarMakassar.com – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menegaskan larangan tegas kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Makassar untuk tidak melakukan flexing atau pamer kekayaan, khususnya di media sosial.
Arahan ini disampaikan dalam apel pagi di Balai Kota Makassar, Senin (15/09), yang dihadiri seluruh jajaran SKPD, camat, hingga lurah.
Appi menekankan, setiap sikap dan tindakan aparatur pemerintah merepresentasikan wajah institusi di mata masyarakat. Karena itu, perilaku pamer dianggap tidak pantas dilakukan oleh ASN yang sejatinya bertugas melayani publik dengan penuh integritas.
“Saya mengingatkan dan meminta seluruh jajaran Pemkot menjauhi perilaku pamer atau flexing, apalagi di media sosial. Fokuskan diri kita pada pelayanan publik yang berkualitas, bukan pada hal-hal berlebihan yang bisa merusak kepercayaan masyarakat,” ujar Appi.
Menurutnya, perilaku flexing dapat menimbulkan kecemburuan sosial sekaligus memperburuk citra pemerintah. ASN diminta tampil sederhana, rendah hati, dan bijak dalam berinteraksi dengan masyarakat.
“Mari jaga sikap kita sebagai aparatur pemerintah. Tampil sederhana, menonjolkan integritas, dan jangan terjebak dalam gaya hidup pamer. Kita ini pelayan masyarakat, bukan selebritas,” tegasnya.
Appi juga menekankan bahwa kritik publik adalah hal wajar yang tidak boleh disikapi secara emosional. ASN diingatkan agar tidak reaktif, melainkan mampu memposisikan diri sebagai fasilitator solusi.
“Di ruang publik pasti ada masukan dan kritik. Jangan berlebihan merespons. Tugas kita bukan mencari siapa yang benar atau salah, tetapi memberi cara pandang yang menenangkan dan menyelesaikan persoalan,” jelasnya.
Selain etika, Appi juga menyinggung soal kinerja pascapelantikan pejabat eselon II yang baru. Ia berharap pejabat yang baru dilantik segera menunjukkan performa nyata melalui inovasi dan program kerja yang responsif terhadap kebutuhan warga.
“Pelantikan ini harus memacu kinerja. Saya ingin kemampuan inovasi dan ide kreatif muncul. Jangan sekadar rutinitas, tetapi ciptakan program nyata yang bersinergi dengan masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, pejabat dan ASN Pemkot Makassar harus berorientasi pada target pelayanan, bukan hanya sekadar memenuhi prosedur. Kreativitas dan pola pikir terbuka menjadi kunci untuk menjawab tantangan kota besar seperti Makassar.
Appi kembali mengingatkan pentingnya kerja lintas sektor. Seluruh perangkat Pemkot Makassar harus bekerja sebagai satu kesatuan, bukan parsial atau sektoral.
“Saya dipilih sebagai pemimpin kesatuan besar ini. Tugas saya membentuk tim yang kuat, lengkap, dan bermanfaat bagi masyarakat. Jangan berpikir sektoral, semua harus satu langkah,” tandasnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Menurutnya, Siskamling bukan sekadar upaya mencegah kejahatan, tetapi juga wadah mempererat hubungan sosial di masyarakat.
“Beberapa waktu lalu saya bersama Menteri Dalam Negeri di Banta-Bantaeng, membahas soal Siskamling. Saya minta kegiatan ini dimaksimalkan di wilayah masing-masing. Ini bukan hanya untuk antisipasi pencurian, tetapi juga memperkuat silaturahmi dan kekompakan warga,” ujarnya.
Melalui arahan yang sarat pesan moral tersebut, Appi menegaskan bahwa Pemkot Makassar harus menjadi teladan profesionalisme birokrasi.
“Etika aparatur, sinergi lintas sektor, dan kedekatan dengan masyarakat menjadi fondasi agar Makassar tetap kondusif dan mampu menghadapi dinamika sosial,” Pungkasnya.