Wali Kota Makassar Warning Orang Tua dan Sekolah: Jangan Abai Awasi Anak!

1 month ago 19

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengeluarkan peringatan tegas kepada seluruh orang tua dan pihak sekolah untuk lebih ketat dalam mengawasi tumbuh kembang anak, terutama di tengah meningkatnya kasus kekerasan dan pengaruh buruk pergaulan bebas.

Peringatan tersebut disampaikan dalam Peringatan Puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang digelar di Lapangan Karebosi, Sabtu (26/07).

Mengangkat tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’, acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Bunda PAUD Makassar Melinda Aksa Mahmud, Sekda Andi Zulkifly Nanda, jajaran SKPD, serta perwakilan guru dan pendidik.

Wali Kota Munafri alias Appi menegaskan bahwa perlindungan anak harus dimulai dari rumah dan sekolah sebagai benteng pertama. Ia menyebut kolaborasi orang tua dan sekolah adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan bebas dari pengaruh negatif.

“Butuh kolaborasi sekolah dan orang tua. Kita harus pastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman, inklusif, dan penuh kasih sayang. Tanpa itu, mustahil lahir generasi unggul,” tegasnya.

Appi juga menyoroti maraknya penggunaan gawai di kalangan pelajar. Ia meminta sekolah memberlakukan aturan ketat agar siswa tidak membawa ponsel ke sekolah kecuali untuk keperluan belajar yang telah ditetapkan.

“Smartphone bisa jadi alat belajar, tapi juga pintu masuk ke konten negatif. Tanpa kontrol, anak-anak rentan terhadap bahaya pergaulan bebas dan pengaruh buruk dunia maya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Appi menegaskan pentingnya pendidikan agama dan moral untuk membentuk karakter anak sejak dini. Menurutnya, pemahaman agama yang kuat akan menjadi kompas etika dalam menghadapi tantangan zaman.

“Pendidikan karakter tak bisa ditawar. Anak-anak harus dibentengi dengan nilai moral yang kokoh, agar mereka bisa membedakan yang baik dan yang buruk,” tambahnya.

Appi juga menyoroti perlunya pengawasan ketat dalam kegiatan sosial dan budaya di sekolah. Ia mengingatkan agar anak laki-laki dan perempuan tidak dicampur sembarangan dalam kegiatan seni, untuk menjaga norma serta menghindari potensi pergaulan bebas.

“Ini bukan membatasi kreativitas, tapi upaya menjaga batasan etika. Kita harus melindungi anak, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun,” tegasnya.

Pemerintah Kota Makassar, kata Appi, berkomitmen menjadikan Makassar sebagai Kota Layak Anak. Komitmen ini diwujudkan melalui kebijakan preventif di sekolah, edukasi bagi orang tua, hingga penyediaan ruang publik ramah anak.

“Kota yang maju tak hanya diukur dari infrastruktur, tapi juga dari seberapa aman dan layak kota ini untuk tumbuh kembang anak,” jelasnya.

Appi juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap peningkatan kekerasan terhadap anak, seperti munculnya geng pelajar, bullying, hingga kekerasan seksual. Ia menilai perubahan pola komunikasi akibat arus informasi dari gawai memperparah situasi.

“Anak adalah aset masa depan. Mereka harus tumbuh dalam ruang yang sehat, baik fisik maupun mental. Dan itu tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa keterlibatan semua pihak keluarga, guru, media, komunitas, bahkan industri kreatif sangat penting dalam membentuk lingkungan positif bagi anak.

“Sekolah harus menjadi ruang yang aman dan mendidik. Keluarga harus jadi contoh. Media juga harus ikut bertanggung jawab dalam menyebarkan konten ramah anak,” tuturnya.

Sebagai bagian dari visi Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan, Munafri menegaskan bahwa kurikulum berbasis karakter harus diperkuat sejak pendidikan usia dini. Ia juga menargetkan pencapaian Wajib Belajar 13 Tahun sebagai prioritas utama.

Dalam kesempatan ini, Pemkot Makassar bersama Dinas Pendidikan dan Pokja Bunda PAUD juga mencanangkan gerakan ‘Semua Anak Masuk PAUD’ guna memastikan semua anak mendapatkan pendidikan inklusif, holistik, dan integratif sejak dini.

“Investasi ini besar, tapi sebanding dengan hasilnya. Anak yang tumbuh sejak dini dalam ekosistem pendidikan yang baik akan menjadi generasi unggul ke depan,” terang Appi.

Ia juga mengapresiasi dukungan dari Bunda PAUD, PKK, Kemenag, serta BBPMP dan BBGTK Sulsel yang terus mendampingi program pendidikan anak usia dini di Makassar.

“Ke depan, kita targetkan tak ada lagi anak yang tertinggal dalam layanan pendidikan,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan bahwa momentum Hari Anak Nasional harus menjadi ajakan untuk memperkuat komitmen kolektif dalam menjadikan Makassar kota yang aman dan layak anak.

“Anak-anak adalah investasi masa depan. Mereka berhak tumbuh dalam lingkungan sehat, aman, dan inklusif,” ucap Aliyah.

Ia menekankan bahwa pemenuhan hak anak harus menjadi prioritas lintas sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan sosial.

“Mari kita wujudkan Anak Hebat, Indonesia Kuat. Dari Makassar menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news