KabarMakassar.com — Sebanyak 12 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) terdampak bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Dua anak dilaporkan meninggal dunia dalam musibah ini, masing-masing di Kabupaten Barru dan Soppeng.
Berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mencatat daerah terdampak banjir meliputi Barru, Maros, Soppeng, Sidenreng Rappang (Sidrap), Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Jeneponto, Bone, Gowa, Wajo, Pinrang, Kota Makassar, dan Kota Parepare. Sementara longsor terjadi di Kabupaten Maros, Soppeng, dan Gowa.
“Iya saat ini sudah 12 daerah mengalami bencana banjir dan longsor di Sulsel,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo kepada media, Senin (23/12).
Saat ini, kata Amson, seluruh personil BPBD kabupaten kota terus melakukan pemantauan di lokasi terdampak banjir.
“Ini masih kita pantau terus, air ada yang sudah surut dan ada yang masih tinggi, karena memang hujan masih terus mengguyur,” ungkapnya.
Namun dampak bencana tersebut, Amson menyampaikan dua orang anak dilaporkan meninggal dunia, masing-masing di Kabupaten Barru akibat terseret arus dan Soppeng akibat tertimbun longsor.
“Korban meninggal dunia semuanya anak-anak seperti di Kabupaten Barru, anak itu terseret air saat pulang sekolah. Sementara di Soppeng, anaknya tertimbun longsor di dalam rumah. Korban tidak sempat diselamatkan oleh orang tuanya. Kta harap tidak ada tambahan korban jiwa,” jelasnya.
Menurut Amson bahwa bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Maros, Barru, Pangkep dan Soppeng yang cukup parah. Sebab, empat daerah ini saling berbatasan sehingga mengakibatkan jalan trans Sulawesi tidak bisa dilalui kendaraan berbagai jenis.
Bahkan, kata antrean kendaraan terjadi dari Makassar ke arah Maros tertahan, karena air cukup tinggi yang sudah merendam jalur trans Sulawesi. Begitu juga, terjadi dari arah Barru menuju Soppeng.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), Jufri Rahman, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari ini di Sulsel. Hujan yang cukup deras mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah.
“Bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang sudah menjadi langganan banjir dan rawan longsor sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu,” pesannya pada Minggu (22/12).
Jufri Rahman mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel sudah memetakan tujuh daerah rawan bencana. Yakni Kota Makassar, Maros, Gowa, Barru, Parepare, Jeneponto, dan Kabupaten Soppeng. Daerah-daerah ini tentu harus menjadi perhatian.
“Tujuh daerah rawan bencana ini harus jadi perhatian. Kepala daerahnya diharapkan siaga, jangan meninggalkan daerahnya,” tukasnya.
Ia mengatakan, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala daerah dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga diminta tetap siaga, seperti BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas PU.
“Sudah ada surat edaran yang dikirimkan ke semua kepala daerah sebagai langkah antisipasi dan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem ini,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati ketika melaut. Karena cuaca saat ini bisa berbahaya bagi para nelayan.
“Nelayan juga hati-hati ketika melaut, jangan memaksakan ketika gelombang laut tinggi,” tutupnya.