Tekan Angka Stunting, Pemprov Sulsel Dorong Kolaborasi Lebih Luas Lewat Dialog Gizi

1 day ago 9
Tekan Angka Stunting, Pemprov Sulsel Dorong Kolaborasi Lebih Luas Lewat Dialog Gizi Agenda Dialog Interaktif Gizi dan Pencegahan Stunting di Grand Town Hotel Makassar (Dok: Nofi KabarMakassar)

KabarMakassar.com — Dialog Interaktif Gizi dan Pencegahan Stunting Bersama Media di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaksanakan di Grand Town Hotel Makassar pada Kamis (17/04).

Kurang lebih 50 partisipan perwakilan media cetak dan elektronik dari berbagai wilayah di Sulsel berkumpul pada kegiatan tersebut.

Acara Dialog Interaktif Gizi dan Pencegahan Stunting tersebut diprakarsai oleh Jenewa Madani Indonesia dan Unicef berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel serta didukung oleh Tanoto Foundation.

Tiga narasumber dihadirkan untuk memberi informasi akurat terkait pencegahan stunting. Diantaranya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Ishaq Iskandar, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Setiawan Aswad, serta dokter Djunaidi M Dachlan.

Untuk diketahui, stunting merupakan gangguan tumbuh kembang kronis pada anak di bawah usia dua tahun. Anak yang menderita mengalami hambatan pertumbuhan sehingga tinggi badannya tidak sesuai dengan standar usianya. Penyebab stunting menurut World Health Organization yaitu gizi buruk, infeksi berulang, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Kepala Bappelitbangda Sulsel, Setiawan Aswad menyampaikan bahwa acara yang diselenggarakan kali ini merupakan suatu bentuk sinergi untuk mencapai Indonesia Emas.

“Persoalan stunting ini penting sekali, karena bukan masalah fisik semata. Yang paling utama adalah kualitas SDMnya dari sisi kognitifnya,” tukasnya.

Lebih jauh ia menyatakan jika dialog interaktif yang dilakukan berkenaan dengan pilar komunikasi dan perubahan sikap perilaku.

“Pesan yang dibawa ke masyarakat sangat penting karena harus bisa untuk membangun kesadaran, keyakinan dan mengedukasi masyarakat,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Ishaq Iskandar menyampaikan terjadi penurunan angka stunting dari 27,4 persen menjadi 23,3 persen.

“Alhamdulillah dengan kolaborasi semua pihak, yang terlibat dalam intervensi ataupun penanganan stunting ini kita sudah mendapatkan hasil yang lumayan baik,” imbuhnya.

Penerapan target untuk penurunan stunting berikutnya diharapkan mampu menyentuh angka dibawah 20 persen.

“Mudah-mudahan kita bisa dibawah 20, 18 lah. Mudah-mudahan tahun depan begitu,” terangnya.

Ia memaparkan agar seluruh pihak dapat terlibat untuk menangani stunting termasuk bagaimana partisipasi masyarakat untuk dapat menjaga pola asuh untuk anak-anaknya.

“Terus ibu hamil periksa kesehatan dengan teratur, remaja putri mempersiapkan kehamilannya, mempersiapkan pernikahannya dengan baik. Dengan memberikan tablet tambah darah dan juga makanannya. Termasuk sayur, buah, protein yang harus gizinya seimbang, pola hidupnya harus bersih dan sehat,” tuturnya.

Diharapkan dengan diselenggarakan acara ini mampu membangun kolaborasi strategis antara, pemerintah, media, mitra pembangunan, serta pemangku kepentingan dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting secara berkelanjutan terkhususnya agar pencegahan stunting dapat tersebar luas di masyarakat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news