
KabarMakassar.com — Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama (KSOP) Makassar mengungkapkan, rute proyek seaplane di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan melewati pulau-pulau yang menjadi destinasi wisata dan terpencil.
Kepala KSOP Makassar, Sahattua P Simatupang mengatakan, rute itu seperti dari Makassar ke Pulau Samalano, dan Karampuang. Selain itu, KSOP bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel juga akan membuka rute ke Kepulauan Selayar.
Rute itu, kata dia, akan ditinjau lebih dulu melalui Detailed Engineering Design (DED). Menurutnya, hal yang terpenting adalah memperhatikan dermaga untuk take off atau landing seaplane.
“Itu lokasi yang sifatnya ada pelabuhan itu bisa landing take off. Detailnya, seperti bisa sandar itu kita studi. Kalau landing dan take off, seluruh pelabuhan di Indonesia konsepnya bisa landing dan take off pesawat seaplane dalam keadaan darurat dan diatur dalam P2TL,” jelasnya, Rabu (16/04).
Untuk dermaga utama, Sahattua menyebut ada dua titik yaitu di Dermaga Hasanuddin dan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. Masing-masing dermaga pun bisa menampung berbagai kendaraan laut.
“Spesifik yang akan dibangun konsep itu adalah dermaga hasanuddin itu akan jadi terminal amfibi. Bisa seaplane, flying boat, dan bis amfibi. Tempat lain masih perlu kita studi,” tambahnya.
“Kami memohon ke Kadis sampaikan ke Gubernur, alhamdulillah Gubernur setujui ada kerjasama, ada pembiayaan dari daerah dan capacity kompetensi dari pelabuhan,” jelas Sahattua.
Mengenai rute ke pulau Kalimantan, Sahattua menilai, kondisi seaplane harus dilihat lebih dulu apalagi untuk konsumsi bahan bakar. Sebab, rute tersebut termasuk paling jauh dengan melintasi Selat Makassar.
“Jaraknya terbatas, jadi tergantung berat, bahan bakar. Jarak 150, 100, tergantung pesawatnya,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Andi Erwin Terwo menyampaikan jika biaya perencanaan Detail Engineering Design atau DED telah disiapkan yang ditetapkan berkisar Rp1,8 Miliar.
“Kemudian anggaran subsidi untuk seaplane juga siap, jadi Pemprov terkait masalah penganggaran subsidi penerbangan seaplane ini telah terakomodir didalamnya,” tukasnya pada Rabu (16/04).
Lebih jauh ia menyampaikan bahwa pihak Pemprov Sulsel akan segera mengunjungi bandara pelatihan di Banyuwangi untuk meninjau pesawat seaplane.
“Kemudian sebagaimana tindaklanjut arahan dari Bapak Menteri termasuk salah satu seaplane yang nanti dijanjikan untuk Sulsel yang berada di Banyuwangi, nanti kita melihat pesawat seaplane itu modelnya bagaimana kalau memang sudah ada persetujuan dari kementerian dalam hal ini muncul kemungkinan nanti akan segera kita bawa pulang pesawatnya,” jelasnya.
“Insya Allah kita berharap bulan ini atau awal bulan Mei. Perintah Pak Gubernur minggu ini. Jadi insya Allah kita akan persiapkan mungkin kita atur waktu untuk kita kunjungan ke Banyuwangi,” tambahnya.