Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon (keempat dari kanan) membuka JAFF MARKET di Jogja Expo Center, Selasa (2/12/2024). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani.
Harianjogja.com, BANTUL—Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market 2024 menghadirkan puluhan perusahaan industri perfilman dari berbagai wilayah. JAFF Market digelar untuk mempromosikan potensi industri perfilman dalam negeri.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menyampaikan ada sekitar 96 perusahaan industri perfilman dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam JAFF Market tersebut. Dia menilai keterlibatan puluhan perusahaan industri perfilman tersebut dapat mendorong perkembangan industri perfilman dalam negeri.
“Melalui event kita bisa melakukan networking, terutama [bagi] insan perfilman di Indonesia. Dengan berbagai kesempatan [untuk] diskusi, bertukar pikiran, pengalaman dengan banyak tokoh perfilman dari berbagai negara,” ujarnya dalam JAFF Market di Jogja Expo Center (JEC), Selasa (3/12/2024).
BACA JUGA : Usung Tema Metanoia, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-19 Resmi Dibuka
Dia menilai event tersebut mampu menjadi platform yang membangkitakan industri perflman di Indonesia. Menurutnya, film karya anak bangsa dapat turut dipromosikan. Disana, potensi anak bangsa akan terlihat di antara deretan film dari berbagai negara.
“Kami berusaha mendukung ekosistem perfilman Indonesia, sehingga film Indonesia bisa benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri selain itu bisa menjadi wajah budaya Indonesia ditengah peradaban dunia,” ujarnya.
Dia menuturkan dalam Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 diatur bahwa negara diminta untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia. Menurutnya, Kementerian Kebudayaan akan berupaya untuk memajukan kebudayaan nasional ditengah peradaban dunia dengan berbagai kekayaan budaya yang ada.
“Film adalah salah satu platform yang sangat penting [untuk memajukan kebudayaan nasional] dan [film] mudah dicerna oleh setiap masyarakat, terutama generasi muda,” ujarnya.
Dia pun berharap agar potensi perfilman di Indonesia dapat terus dikembangkan agar dapat berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Dia berharap JAFF dapat memainkan peran dalam mendorong kerja sama dan kolaborasi di bidang perfilman, sehingga terus lahir bakat-bakat dan ide-ide baru di dunia perfilman Indonesia. “Dengan adanya kegiatan semacam ini, kita akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan Pemda DIY berkomitmen untuk mendukung kegiatan terkait dengan perkembangan perfilman di DIY, termasuk dalam penyelenggaraan JAFF.
“Kami harap dengan adanya JAFF Market semakin banyak peluang dan potensi yang bisa mendapatkan pemenuhan kebutuhannya. Secara lebih cepat dan bisa segera berinteraksi. Pemajuan itu semua untuk kesejahteraan ekosistem perfilman di Indonesia, khususnya di DIY,” ujarnya.
Director JAFF Market Linda Gozali menyampaikan peluncuran JAFF Market merupakan langkah memberdayakan industri perfilman di Indonesia. Dia berharap JAFF Market menjadi langkah monumental dalam memajukan ekonomi kreatif dan eksistensi Indonesia di kancah global.
“Selama ini, JAFF telah merayakan keindahan sinema, dan JAFF Market melengkapinya dengan fokus pada aspek bisnis pembuatan film. Ini diharapkan dapat menghubungkan pembuat film, produser, dan investor, sekaligus memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan sinema Indonesia di masa depan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News