Bawaslu Lutim Paparkan Tujuan Pengawasan Partisipatif Hingga Inovasi Program Pendidikan Politik. (Dok: Ist)KabarMakassar.com — Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Luwu Timur Sulkifli menekankan pentingnya pengawasan partisipatif sekaligus memperkenalkan berbagai inovasi program pendidikan politik yang digagas Bawaslu sebagai upaya meningkatkan Pendidikan politik bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik Tahun 2025 di Aula Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Senin (1/12 )
Dalam paparannya, Sulkifli menekankan tiga tujuan utama pengawasan partisipatif, yaitu mewujudkan pemilu yang berkualitas, memastikan seluruh tahapan pemilu berjalan sesuai peraturan perundang-undangan, dan mengurangi potensi pelanggaran.
“Dengan keterlibatan aktif masyarakat, risiko pelanggaran akan semakin kecil. Peran strategis ormas, organisasi kepemudaan, organisasi perempuan, hingga pemilih pemula sangat penting untuk memperkuat pengawasan partisipatif,” ujar Sulkifli.
Sulkifli juga memaparkan sejumlah inovasi program pendidikan politik yang digagas Bawaslu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Diantaranya, Podcast Bawaslu Mangkalinga, platform edukasi digital yang membangun sinergi dengan organisasi masyarakat sipil sebagai ruang diskusi dan edukasi pengawasan pemilu.
Selain itu kata Sulkifli ada pula Program Pendidikan Pengawas Partisipatif yang bertujan untuk mencetak kader penggerak pengawasan, serta pembentukan Kampung Pengawasan, di desa-desa untuk memperluas partisipasi masyarakat secara langsung.
“Melalui program tersebut, Bawaslu mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam pengawasan sekaligus meningkatkan literasi politik secara menyeluruh,” ucapnya.
Selain itu lanjutnya, saat ini Bawaslu juga melakukan pengawasan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) dan membuka posko aduan bagi masyarakat yang menemukan kendala terkait data pemilih.
Bawaslu mendorong kolaborasi multi pihak, termasuk Kesbangpol, ormas, sekolah, organisasi perempuan, dan pemuda, agar pengawasan partisipatif dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Pendidikan politik, baik secara langsung maupun melalui media digital yang dilakukan Bawaslu, bertujuan memperkuat demokrasi, meningkatkan kualitas pemilu, dan mewujudkan keadilan pemilu. Keterlibatan masyarakat adalah kunci mewujudkan pemilu bermartabat,” tutup pria yang akrab disapa Songko Lotong itu.
Kegiatan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Luwu Timur mengangkat tema “Demokrasi dan Partisipasi Masyarakat Membangun Masa Depan Luwu Timur yang Lebih Maju dan Sejahtera” dan dibuka oleh Pj. Sekretaris Daerah Luwu Timur, Ramadhan Pirade mewakili Bupati.


















































