Beranda News Debat Kedua Pilgub Sulsel, KPU Bakal Lakukan Cek Fakta Data Statistik
KabarMakassar.com — Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasruddin Husain mengaku bahwa pihaknya bakal mengingatkan para panelis agar melakukan cek fakta data statistik Sulsel, untuk debat publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan data statistik dari kedua paslon yakni paslon nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad, dan paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi, saat memaparkan di debat publik perdana lalu.
“Kita akan menginformasikan ke panelis itu, termaksud data dalam merumuskan pertanyaan, kan memang harus sebenarnya data, kita akan menekankan pada panelis, mengingatkan kembali, sekalian dengan kualitas data yang akan menjadi mosi atau pengantar sebelum masuk pertanyaan di masing-masing paslon,” kata Hasruddin kepada KabarMakassar.com, Minggu (03/11).
Kemudian, saat ditanya apakah moderator dapat menghentikan pernyataan paslon jika melenceng atau tidak sesuai dengan pertanyaan, Hasruddin menjelaskan bahwa diberhentikan suatu debat pada Pilkada, jika adanya penyerangan secara personaliti terhadap paslon lain atau memberi pertanyaan diluar konteks debat.
“Tidak seperti itu, yang aturan dalam proses debat itu pertama kalau mempersoalkan menyerang personaliti masing-masing paslon. Atau kah melakukan pertanyaan di luar konteks debat , seperti menanyakan tentang berapa kan tidak bisa, dan juga apa itu tidak bisa,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Azhar Arsyad meminta KPU Sulsel agar melakukan cek fakta data statistik, saat debat kedua Pilgub Sulsel mendatang. Azhar menilai, akurasi data dalam debat publik sangat penting.
Hal tersebut disampaikan Azhar Arsyad, disebabkan adanya perbedaan data yang kerap terjadi saat debat publik perdana oleh kedua paslon, yakni paslon nomor urut 01, Mohammad Ramdhan Pomanto – Azhar Arsyad (DiA) dan nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman Fatmawati Rusdi Masse (Andalan Hati).
“Soal apa materi itu juga sebenarnya menurut saya, data-data itu harus dicek fakta sebenarnya kemarin perdebatan soal Angka kemiskinan, perdebatan soal produksi pertanian kan,” kata Azhar kepada awak media, Jumat (01/11).
Apalagi, menurut Azhar bahwa rivalnya yaitu Paslon nomor urut 02 selalu memberikan pernyataan mengklaim tentang angka kemiskinan menurun dan produksi jumlah pertanian Sulsel naik.
“beliau (Paslon nomor urut 02), selalu merasa selalu naik nah itu yang mau dicek kebenarannya, apa betul?” tukasnya.
Kata Azhar bahwa permintaan nya untuk dilakukan cek fakta tersebut, bukan karena ingin menjatuhkan rivalnya. Namun, sebagai akurasi data agar tidak menyesatkan bagi masyarakat yang menyaksikan debat tersebut.
“KPU Sulsel harus memastikan kebenaran data dalam topik-topik penting, karena memang bersifat krusial agar perdebatan berlangsung secara objektif dan tidak membingungkan audiens,” tegasnya.
“Menurut Anda, data yang digunakan dalam perdebatan harus dicek kebenarannya. Dalam konteks ini, cek fakta sangat diperlukan untuk memastikan informasi yang disampaikan kepada publik tidak keliru atau menyesatkan,” sambungnya.
Menurnya bahwa debat publik merupakan rangkaian edukasi untuk masyarakat mengetahui apa yang akan dilakukan pemimpinnya selama lima tahun kedepan, tentu harus disampaikan sesuai fakta.
“Debat inikan ruang edukasi, bukan tempatnya memamerkan pencapaian di masa lalu, kitakan mau kerja kedepan kalau ingat masa lalu ya tidak maju. Pastinya KPU perlu menyediakan cek fakta untuk memastikan data Paslon yang disampaikan,” pungkasnya.