
KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten Gowa menuntaskan pembentukan 167 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang kini seluruhnya telah mengantongi badan hukum, menandai langkah besar dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis desa.
Peluncuran resmi dilakukan Presiden RI, Prabowo Subianto secara virtual pada Senin (21/07), bersama peluncuran serentak 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang turut mengikuti peluncuran dari Kantor Koperasi Merah Putih Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolopao.
“Ini bukan sekadar seremoni. Kita senang dan bangga karena seluruh 167 koperasi kita sudah berbadan hukum. Bahkan, Koperasi Desa Kanreapia ditunjuk sebagai satu dari 103 koperasi percontohan nasional, dan satu dari dua di Sulsel,” tegas Husniah.
Koperasi Merah Putih hadir sebagai instrumen strategis membangun kemandirian ekonomi lokal dengan prinsip gotong royong, distribusi yang adil, dan akses bahan pokok terjangkau bagi warga desa. Bupati Husniah meyakini koperasi ini akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Kami percaya dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, koperasi ini bisa menjadi tonggak utama ketahanan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Gowa, Mahmuddin, menjelaskan bahwa proses pembentukan koperasi dilakukan sejak 14 Mei 2025 lalu, dan telah tuntas berbadan hukum per 15 Juni 2025.
“Peluncuran oleh Presiden hari ini menjadi simbol legalisasi nasional. Kita bersyukur, Koperasi Desa Kanreapia juga mewakili Sulsel bersama satu koperasi lain dari Takalar,” ujarnya.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam sambutannya menyebut peluncuran 80.000 KDMP ini sebagai momen penting dalam revolusi ekonomi rakyat.
Ia menekankan bahwa koperasi akan menjadi alat memperkuat ekonomi masyarakat kecil dengan memangkas rantai distribusi dan membuka akses terhadap pangan dan obat-obatan murah.
“Kita ingin rakyat memiliki kedaulatan ekonomi. Dengan koperasi berbasis desa, aliran bahan penting tidak lagi dikuasai segelintir pihak, tapi langsung ke tangan masyarakat,” ujar Presiden Prabowo.
Ia juga mengibaratkan koperasi sebagai seikat lidi jika berdiri sendiri tampak lemah, namun jika disatukan menjadi alat pembersih yang kuat dan bermanfaat.
Menurutnya, koperasi bukan sekadar entitas ekonomi, melainkan cerminan semangat solidaritas dan keadilan sosial.
Melalui koperasi, baik pusat maupun daerah berharap lahir pusat-pusat ekonomi baru yang tidak hanya bergantung pada kota besar, tetapi juga tumbuh dan berkembang dari kelurahan dan desa.
Munafri menutup keterangannya dengan keyakinan bahwa pemerataan bukan mimpi, jika semua pihak bergerak bersama.
“Kalau koperasi bisa kuat di tingkat kelurahan, maka tidak ada alasan pemerataan ekonomi tak bisa terwujud. Kuncinya ada di komitmen dan keberpihakan,” pungkasnya.