
KabarMakassar.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan memperkuat komitmennya dalam mengedukasi pemilih muda pasca-Pemilu 2024 melalui program ‘GREBEG’ atau Gerakan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan dan Terintegrasi.
Langkah ini ditandai dengan audiensi bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (21/07), dalam rangka menjalin sinergi pelaksanaan sosialisasi di sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat.
Audiensi tersebut dihadiri langsung oleh Anggota KPU Sulsel Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Hasruddin Husain, bersama Kasubag Partisipasi dan Humas, Sahyra Ahniza, serta staf Parhumas KPU Sulsel. Mereka diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, di Kantor Disdik Sulsel.
Hasruddin menjelaskan bahwa pendidikan pemilih tetap menjadi prioritas KPU Sulsel meski tahapan Pemilu telah usai. Program GREBEG menjadi wadah utama untuk membumikan nilai-nilai demokrasi dan kepemiluan secara berkelanjutan di seluruh kabupaten dan kota di Sulsel.
“KPU Sulsel pasca-Pemilu dan Pemilihan tetap menjalankan tugas konstitusional untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih. Ini merupakan amanat undang-undang. Melalui program GREBEG, kami mengintegrasikan kegiatan pendidikan pemilih secara simultan di 24 KPU kabupaten/kota se-Sulsel,” kata Hasruddin.
Salah satu fokus utama program ini adalah menyasar siswa-siswi SMA sederajat, yang sebagian besar merupakan pemilih pemula dalam pemilu mendatang. Hasruddin menekankan pentingnya memberikan pemahaman awal tentang proses demokrasi dan hak politik kepada generasi muda.
“Tujuan audiensi ini adalah agar kami dapat menjangkau siswa-siswi SMA dan sederajat untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran politik sejak dini. Mereka adalah pemilih masa depan yang harus dibekali dengan wawasan demokrasi yang memadai,” jelasnya.
Dalam implementasinya, KPU Sulsel akan melibatkan diri dalam kegiatan upacara bendera di sekolah-sekolah sebagai pembina upacara setiap hari Senin. Selain itu, pemilihan Ketua OSIS serentak di Sulsel juga akan dijadikan sebagai laboratorium demokrasi bagi para pelajar.
“Kami akan menjadikan momen pemilihan Ketua OSIS sebagai sarana pendidikan demokrasi langsung. Kami juga akan hadir secara rutin setiap Senin di sekolah-sekolah sebagai pembina upacara dan menyampaikan materi kepemiluan,” tambah Hasruddin.
Hasruddin berharap sinergi ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas pemilih di Sulawesi Selatan, khususnya di kalangan generasi muda.
“Harapan kami, kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan sukses. Dengan begitu, siswa-siswi yang merupakan pemilih pemula bisa lebih memahami proses kepemiluan dan berpartisipasi aktif dalam demokrasi secara cerdas dan bertanggung jawab,” tutupnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, menyatakan dukungannya secara penuh terhadap program ini. Ia menilai pendidikan demokrasi di kalangan pelajar merupakan langkah strategis untuk menumbuhkan kesadaran berpolitik sejak dini.
“Saya menyambut baik inisiatif KPU Sulsel. Ini program yang sangat positif untuk membentuk karakter siswa sebagai warga negara yang sadar hak dan kewajibannya. Pendidikan politik tidak boleh tabu, justru harus dimulai sejak usia sekolah,” ujar Iqbal.
Iqbal juga memastikan akan membuka ruang bagi KPU untuk masuk ke sekolah-sekolah dalam rangka menyampaikan sosialisasi saat upacara bendera maupun terlibat langsung dalam proses pemilihan OSIS serentak yang merupakan program rutin dari Disdik Sulsel.
“Kami siap memfasilitasi KPU menjadi pembina upacara setiap Senin dan memberikan sosialisasi kepada siswa. Bahkan kami juga melibatkan KPU dalam pelaksanaan pemilihan OSIS serentak sebagai bagian dari pendidikan demokrasi di lingkungan sekolah,” tutupnya.