
KabarMakassar.com — Pemerataan ekonomi dari tingkat paling bawah kini menjadi prioritas serius Pemerintah Kota Makassar. Wali Kota Munafri Arifuddin menyatakan keyakinannya bahwa Koperasi Merah Putih dapat menjadi solusi konkret dalam mengatasi ketimpangan dan membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dari tingkat kelurahan.
Hal tersebut ia tegaskan usai menghadiri secara virtual peluncuran Kelembagaan 80 ribu Koperasi Merah Putih dan peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Senin (21/07).
Kegiatan nasional ini juga diikuti lebih dari 500 kepala daerah dari seluruh Indonesia, termasuk bupati dan wali kota.
Di Kota Makassar, pelaksanaan acara terpusat di Gedung Makassar Government Center (MGC). Appi hadir didampingi unsur Forkopimda dan jajaran SKPD terkait.
“Koperasi adalah kendaraan ekonomi kerakyatan yang paling tepat. Kita di Makassar telah membentuk koperasi di 153 kelurahan. Ini bukan sekadar angka, tapi komitmen untuk mendorong ekonomi berbasis gotong royong dan solidaritas,” ujar Appi.
Ia juga menyambut baik inisiatif pemerintah pusat dalam menggulirkan program 80 ribu Koperasi Merah Putih. Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk menghidupkan kembali peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.
“Kalau koperasi ini diberdayakan secara serius, kita bisa mewujudkan pemerataan ekonomi bukan hanya di kota, tapi mulai dari kelurahan. Itulah esensi pembangunan yang inklusif dan berkeadilan,” tambahnya.
Munafri menekankan bahwa penguatan koperasi tak bisa dilepaskan dari peningkatan kapasitas manajemen, akses permodalan, dan pendampingan teknis. Pemkot Makassar, kata dia, telah menyiapkan strategi pendukung untuk memastikan koperasi tidak hanya berdiri secara administratif, tetapi juga aktif secara produktif.
Peluncuran Koperasi Merah Putih secara nasional dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam sebuah seremoni di Klaten, Jawa Tengah. Dengan menekan tombol simbolis, Presiden menandai operasional koperasi desa sebagai langkah nyata dalam memeratakan struktur ekonomi hingga ke akar rumput.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa koperasi adalah jalan bagi mereka yang belum memiliki kekuatan ekonomi untuk bersaing dalam skema usaha besar.
“Koperasi adalah alatnya orang kecil. Tapi kalau disatukan, ratusan bahkan ribuan, menjadi kekuatan yang luar biasa. Inilah gotong royong yang menjadi jati diri bangsa,” ucap Prabowo.
Ia juga mengibaratkan koperasi sebagai seikat lidi jika berdiri sendiri tampak lemah, namun jika disatukan menjadi alat pembersih yang kuat dan bermanfaat. Menurutnya, koperasi bukan sekadar entitas ekonomi, melainkan cerminan semangat solidaritas dan keadilan sosial.
Melalui koperasi, baik pusat maupun daerah berharap lahir pusat-pusat ekonomi baru yang tidak hanya bergantung pada kota besar, tetapi juga tumbuh dan berkembang dari kelurahan dan desa. Munafri menutup keterangannya dengan keyakinan bahwa pemerataan bukan mimpi, jika semua pihak bergerak bersama.
“Kalau koperasi bisa kuat di tingkat kelurahan, maka tidak ada alasan pemerataan ekonomi tak bisa terwujud. Kuncinya ada di komitmen dan keberpihakan,” pungkasnya.