Makassar Diusulkan Jadi Pusat Gastronomi Kawasan Timur Indonesia

1 month ago 25
Makassar Diusulkan Jadi Pusat Gastronomi Kawasan Timur IndonesiaWakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Puspa, (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Puspa, saat berkunjung ke Makassar Creative Hub, Rabu (24/09), menegaskan bahwa Makassar punya potensi kuat untuk berkembang sebagai kota gastronomi.

Selama ini, Makassar memang telah populer dengan hidangan khas seperti coto, konro, hingga pallubasa. Namun, menurut Ni Luh, kekayaan kuliner itu baru dipandang sebatas makanan, belum dikemas sebagai sejarah menyeluruh yang dapat menjelma menjadi daya tarik wisata berkelas dunia.

“Makassar terkenal kulinernya tapi belum jadi top of mind, belum jadi gastronomi. Malah Manado di Sulawesi sudah lebih dulu. Padahal ini ada segmen besar yang bisa jadi fokus Pak Wali,” ujar Ni Luh usai Meninjau Makassar Creative Hub (MCH).

Ni Luh menjelaskan bahwa arah pengembangan pariwisata nasional kini dititikberatkan pada tiga sektor utama yaitu wellness tourism, wisata bahari, dan gastronomi.

Makassar, katanya, sudah memiliki modal kuat di sektor gastronomi. Tinggal bagaimana kuliner itu diberi ‘nyawa’ tambahan lewat cerita, budaya, dan pengalaman emosional.

“Misalnya, Coto Makassar jangan hanya dilihat sebagai kuliner. Saya kebayang kalau coto dikemas sebagai pengalaman gastronomi dengan cerita sejarahnya. Ada kisahnya, ada filosofi, bukan sekadar daging dipotong-potong,” katanya.

Dengan sentuhan storytelling, wisatawan tidak sekadar menikmati makanan, tetapi juga menyelami perjalanan budaya masyarakat Makassar. Itulah esensi gastronomi dimana makanan menjadi pintu masuk untuk memahami peradaban.

Lebih jauh, Ni Luh menyebut Makassar sangat layak diproyeksikan sebagai pusat gastronomi kawasan timur Indonesia. Jika Jakarta berperan sebagai hub nasional, maka Makassar diarahkan sebagai simpul utama untuk wilayah timur.

“Gastronomi sekarang masuk program prioritas Kementerian Pariwisata. Sepanjang tahun ini, fokus diarahkan pada pertumbuhan industri gastronomi. Nah, Makassar ini kan sudah terkenal dengan kulinernya, tinggal dipoles untuk jadi magnet wisata,” jelasnya.

Kemenparekraf berkomitmen mendampingi Pemkot Makassar, mulai dari pengembangan konsep hingga strategi promosi. Salah satu langkah kunci adalah menciptakan travel pattern, alur perjalanan wisatawan yang menempatkan kuliner sebagai pengalaman utama.

“Nanti termasuk yang penting adalah menciptakan travel pattern-nya, bagaimana wisatawan bisa menjelajahi Makassar dalam bingkai gastronomi,” tambah Ni Luh.

Merespon hal itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi menyatakan kesiapan penuh untuk menindaklanjuti arahan pemerintah pusat. Ia mengakui Makassar sudah memiliki embrio pariwisata yang kuat, tinggal diarahkan agar selaras dengan program nasional.

“Kita tahu Makassar sudah punya embrionya. Tinggal dikembangkan supaya program pemerintah kota bisa sinergi dengan Kementerian Pariwisata,” kata Appi.

Menurutnya, menjadikan Makassar sebagai kota gastronomi bukan sekadar soal makanan, tetapi juga identitas kota. Dengan penguatan sektor ini, Makassar bukan hanya menawarkan rasa, melainkan juga cerita, kebanggaan, dan pengalaman budaya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news