
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan kota yang bersih, tertata, dan estetis melalui aksi bersih-bersih massal yang digelar di kawasan Anjungan Pantai Losari, Jumat (18/07).
Aksi ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan menjadi bagian dari strategi penataan ulang ruang publik sekaligus upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Dipimpin langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi), Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, dan Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa Mahmud, kegiatan ini melibatkan jajaran kepala SKPD serta unsur masyarakat dalam satu gerakan terpadu.
Anjungan Pantai Losari dipilih sebagai titik awal karena kawasan ini dinilai sebagai ikon utama Makassar yang mencerminkan wajah kota di hadapan wisatawan dan publik luar.
“Losari bukan sekadar tempat wisata. Ini adalah representasi Makassar. Kita tidak bisa biarkan sampah berserakan atau kondisi semrawut mengganggu kenyamanan pengunjung. Kawasan ini harus nyaman, bersih, dan menarik secara visual,” tegas Appi.
Aksi ini sekaligus menjadi simbol dimulainya program revitalisasi kawasan Pantai Losari, di mana pemerintah berencana menata ulang lanskap, memperbanyak ruang hijau, serta memastikan fasilitas publik yang lebih ramah dan inklusif.
Namun yang paling ditekankan Appi adalah pentingnya kesadaran kolektif masyarakat. Ia menilai, keberhasilan menjaga kebersihan kota tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus lahir dari budaya gotong royong yang kuat di tengah masyarakat.
“Kita ingin jadikan Losari sebagai contoh ruang publik yang bisa dikelola baik karena partisipasi semua pihak. Edukasi dan keterlibatan masyarakat itu kunci,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu, Pemkot Makassar juga tengah menjalankan program pembersihan kanal dan saluran air kota. Dimulai dari Kecamatan Tamalate, program ini ditujukan untuk membersihkan kanal dari sampah dan bangunan liar yang berpotensi menyumbat aliran air dan memicu banjir.
“Gerakan ini bukan kerja bakti biasa. Ini adalah kerja strategis, lintas SKPD dan komunitas, untuk membangun lingkungan yang fungsional. Kita ingin Makassar bebas dari genangan, dan kanal-kanalnya bersih,” kata Appi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menegaskan pentingnya budaya hidup bersih sebagai gaya hidup masyarakat urban. Ia menyebut bahwa keterlibatan masyarakat dalam gerakan kebersihan adalah indikator kemajuan kota.
“Kebersihan bukan hanya urusan pemerintah. Ini tanggung jawab bersama. Lewat aksi seperti Jumat Bersih, kita bangun kebiasaan gotong royong dan rasa cinta pada kota,” ujar Aliyah.
Ia menambahkan, gerakan kebersihan ini akan terus digalakkan, tak hanya di kawasan wisata, tetapi juga di lingkungan permukiman, sekolah, pasar, dan perkantoran. Tujuannya adalah menciptakan Makassar yang sehat, estetis, dan berkelanjutan kota yang nyaman bagi warganya dan ramah bagi pengunjung.
Dengan menjadikan Pantai Losari sebagai titik simbolik, Pemkot Makassar berharap gerakan ini bisa menular ke seluruh penjuru kota dan menjadi gerakan kolektif yang bertahan dalam jangka panjang.
“Program ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat identitas Makassar sebagai kota yang modern namun tetap bersandar pada nilai-nilai partisipatif dan kesadaran lingkungan,”.