Menag Paparkan Tiga Pesan Fondasi Perjuangan Anregurutta KH Ambo Dalle di Wajo

1 hour ago 2
Menag Paparkan Tiga Pesan Fondasi Perjuangan Anregurutta KH Ambo Dalle di WajoMenag Paparkan Tiga Pesan Fondasi Perjuangan Anregurutta KH Ambo Dalle di Wajo. (Dok: Ist)

KabarMakassar.com — Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan tiga pesan penting yang juga menjadi fondasi perjuangan Anregurutta (AG) Ambo Dalle yakni pendidikan, perluasan akses pendidikan, dan penguatan moderasi beragama.

Hal ini ditegaskannya saat menghadiri Haul ke-29 AG.H. Abdurrahman Ambo Dalle, pendiri Yayasan DDI, di Wajo, Sulawesi Selatan pada Minggu (30/11)

Menag menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam menjaga moralitas dan masa depan bangsa. Menurutnya, pesantren tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga ruang pembentukan karakter yang kuat sejak usia dini.

“Di mana-mana saya sampaikan bahwa pondok pesantren adalah benteng masa depan Indonesia. Di sini diajarkan akhlak sejak dini, dan itu yang menjadikan santri kuat pendirian,” ujar Menag di Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka, Kabupaten Wajo

Ia menambahkan bahwa pendidikan yang ideal bukan hanya berorientasi pada capaian akademik, melainkan juga pada pembentukan pribadi yang utuh.

“Pendidikan bukan hanya persoalan transfer pengetahuan, tetapi bagaimana membentuk manusia yang kokoh, matang, dan berakhlak,” imbuhnya.

Acara haul ini juga dirangkaikan dengan pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antar Pondok Pesantren se-Provinsi Sulawesi Selatan.

Menag juga menyoroti pentingnya pemerataan pendidikan sebagai prasyarat kemajuan bangsa. Ia menegaskan bahwa negara harus hadir memastikan setiap anak, termasuk yang tinggal di wilayah terpencil, memperoleh kesempatan belajar yang sama.

“Kalau perlu kita bikin daerah itu kaya, sehingga bisa memproduksi anak-anak muda yang berpendidikan dan berperadaban tinggi. Negara hadir untuk memastikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh anak bangsa,” tegasnya.

Menag juga mengajak para santri dan masyarakat untuk meneladani warisan dakwah AG. Ambo Dalle yang dikenal lembut, menyejukkan, serta berakar kuat pada kearifan lokal. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut relevan untuk menjaga harmoni dan persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk.

“Moderasi beragama itu bukan wacana, tapi pedoman hidup. Ini jalan tengah agar kita tetap rukun, saling menghormati, dan tidak mudah terprovokasi,” jelasnya.

Menurut Menag, AG. Ambo Dalle merupakan sosok ulama besar yang konsisten menyebarkan ajaran Islam yang toleran dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat luas. Ia menilai keteladanan seperti inilah yang perlu terus dirawat oleh generasi hari ini.

Menag menutup tausiyahnya dengan mengajak masyarakat terus menjaga warisan perjuangan AG. Ambo Dalle.

“Mari kita rawat ajaran dan keteladanan beliau: kesederhanaan, keberanian moral, dan kecintaannya pada ilmu. Inilah yang akan memperkuat bangsa kita di masa depan,” pesannya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news