
KabarMakassar.com — Slow living saat ini menjadi tren gaya hidup yang banyak dibicarakan. Di tengah kesibukan dan kecepatan hidup modern, slow living dianggap menjadi solusi bagi mereka yang mencari kedamaian dan ketenangan.
Gaya hidup slow living sering disalahpahami sebagai sikap santai yang berlebihan atau bahkan malas. Padahal, konsep tersebut jauh berbeda dari sekadar bermalas-malasan.
Orang yang menjalani slow living merupakan mereka yang memiliki ketekunan serta kesadaran dalam menjalani setiap aktivitasnya.
Slow living mengajarkan kita untuk memperlambat ritme hidup tanpa kehilangan fokus juga tujuan.
Gaya hidup ini menekankan pentingnya melakukan sesuatu dengan penuh perhatian serta kesadaran, atau yang dikenal dengan istilah mindfulness.
Dengan menerapkan mindfulness, maka setiap momen dijalani dengan sepenuh hati, sehingga kualitas hidup menjadi lebih bermakna.
Slow living mengajak kita untuk dapat menikmati proses dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan maupun tindakan.
Pada akhirnya, slow living bukan hanya soal kecepatan, namun juga bagaimana kita bisa hidup lebih sadar, fokus, dan penuh arti.
Cara memulai slow living
Slow living acap kali dipersepsikan sebagai gaya hidup eksklusif yang hanya bisa dijalani oleh individu yang sudah mapan secara finansial. Tetapi, pada kenyataannya, siapa saja berkesempatan untuk mengadopsi prinsip-prinsip slow living, bahkan mungkin tanpa disadari telah menerapkannya dalam keseharian.
Penerapan slow living tidak harus diawali dengan perubahan besar atau bahkan radikal. Sebaliknya, gaya hidup ini bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil yang konsisten dan mudah dilakukan dalam rutinitas sehari-hari, yaitu dengan cara:
1. Kurangi memikirkan hal di luar kendali
Ketika hidup terasa sangat padat dan sibuk, sebenarnya otak kamu mungkin sedang dipenuhi oleh berbagai pikiran yang sulit dikendalikan. Salah satunya ialah kekhawatiran berlebihan tentang masa depan.
Alih-alih terus-menerus memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, penganut slow living memilih untuk mengarahkan perhatian mereka terhadap momen saat ini.
Mereka fokus untuk memberikan yang terbaik pada aktivitas yang sedang dilakukan saat ini, tanpa terbebani oleh kecemasan tentang masa depan.
Pendekatan ini membantu menciptakan pengalaman hidup yang lebih bermakna, karena setiap tindakan dijalani dengan kesadaran yang penuh.
Selain itu, cara ini juga efektif untuk mengurangi tingkat stres, sehingga kesejahteraan mental dapat terjaga dengan lebih baik.
2. Fokus pada kegiatan yang sedang dijalani
Untuk mempraktikkan slow living, maka kamu dapat memulai dengan melatih fokus penuh pada setiap aktivitas yang sedang kamu lakukan.
Sebagai langkah awal, cobalah untuk menghindari menonton televisi atau menggunakan ponsel saat sedang makan.
Perhatikan dengan seksama setiap suapan makanan, rasakan tekstur serta cita rasanya, juga nikmati proses makan tanpa gangguan.
Dengan cara ini, maka kamu akan lebih menghargai momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan merasakan ketenangan yang lebih dalam.
3. Istirahat sejenak
Mengambil jeda sejenak di tengah kesibukan hidup yang cepat bukanlah suatu kesalahan. Salah satu cara menerapkan slow living ialah dengan memberikan waktu istirahat di sela aktivitas yang padat.
Tidak perlu khawatir akan tertinggal dibandingkan orang lain saat kamu memilih untuk beristirahat.
Justru dengan berhenti sejenak, maka kamu dapat lebih menghargai makna hidup dan esensi dari slow living itu sendiri.
4. Jangan takut berkata tidak
Kamu tidak wajib memenuhi semua permintaan dari orang lain. Tak menjadi masalah untuk mengatakan tidak jika permintaan tersebut terasa memberatkan kamu.
Jangan biarkan rasa takut terhadap reaksi orang lain menghalangi keputusan kamu, ini merupakan kesempatan bagi kamu untuk belajar melepaskan kekhawatiran terhadap hal-hal yang berada di luar kendali, termasuk pendapat orang lain.
Usai memahami prinsip slow living, kamu dapat mulai mempertimbangkan untuk mengadopsi gaya hidup ini.
Selain memberikan manfaat untuk kesehatan mental, slow living tidak menghambat kamu untuk tetap berkarya dan mencapai kesuksesan.
Gaya hidup ini amat cocok bagi mereka yang mengalami kelelahan atau merasa jenuh dengan rutinitas harian yang padat.
Akan tetapi, jika rasa lelah sudah memengaruhi produktivitas serta hubungan sosial kamu, penting untuk mencari bantuan profesional.
Konsultasi dengan psikolog bisa menjadi langkah tepat untuk mendapatkan solusi yang sesuai dengan kondisi kamu.