KabarMakassar.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyelenggarakan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025, sebuah program edukasi yang digelar di AEON Mall BSD City, Tangerang, Banten.
Kegiatan ini sengaja dimanfaatkan untuk memberikan pemahaman lebih luas kepada masyarakat tentang keuangan syariah, khususnya dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan berbasis syariah, OJK berharap program ini dapat menjadi wadah bagi publik untuk lebih memahami manfaat serta prinsip-prinsip keuangan syariah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah.
“Ini bukan hanya tugas OJK, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan yang bergerak di industri keuangan syariah. Kita perlu memperkuat branding keuangan syariah agar lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ungkap Friderica dalam acara tersebut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa GERAK Syariah 2025 diadakan dengan tujuan mendorong literasi serta inklusi keuangan syariah, sekaligus memanfaatkan momentum Ramadan 1446 Hijriah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sektor keuangan syariah.
Tak hanya itu, Friderica juga mendorong pelaku usaha jasa keuangan syariah untuk terus melakukan inovasi dan lebih memahami kebutuhan pasar. Dengan adanya inovasi yang tepat, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakan produk dan layanan keuangan berbasis syariah.
“Sektor keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar, terlihat dari pertumbuhannya yang terus mengalami peningkatan setiap tahun,” tambahnya.
Dalam laporan terbaru per Desember 2024, sektor perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan positif dengan pembiayaan meningkat sebesar 9,9 persen, mencapai Rp643,5 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan sebesar 10,1 persen dengan total Rp753,6 triliun.
Dari segi pasar modal syariah, kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp6.825,3 triliun atau tumbuh 11,1 persen. Nilai Asset Under Management (AUM) syariah juga mengalami lonjakan sebesar 18,2 persen (yoy) dengan total Rp50,5 triliun. Selain itu, sukuk korporasi dan negara meningkat sebesar 12,9 persen dengan nilai Rp1.682,9 triliun.
Tak hanya di sektor perbankan dan pasar modal, pertumbuhan juga terjadi pada industri keuangan lainnya. Aset asuransi syariah meningkat sebesar 5,8 persen menjadi Rp46,55 triliun, sementara piutang pembiayaan dari perusahaan pembiayaan syariah mengalami kenaikan sebesar 11,3 persen dengan total Rp33,8 triliun.
Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, menambahkan bahwa GERAK Syariah 2025 merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJKS), Asosiasi Industri Jasa Keuangan Syariah, Bank Indonesia, Kementerian Agama RI, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), serta berbagai pihak lainnya yang memiliki peran dalam pengembangan ekonomi syariah.
“Kegiatan ini tidak hanya berlangsung di Tangerang, tetapi juga diselenggarakan serentak oleh 37 kantor OJK di seluruh daerah di Indonesia,” jelasnya.
GERAK Syariah 2025 akan berlangsung hingga 31 Maret 2025 dan menghadirkan berbagai program menarik yang terbagi dalam dua kegiatan utama, yaitu KOLAK (Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah) serta KURMA (Kompetisi Keuangan Syariah di Bulan Ramadan).
KOLAK akan berisi berbagai sesi edukatif, seperti webinar keuangan syariah, podcast Ramadan, talkshow radio, School of Syariah, serta konten digital harian seputar literasi keuangan syariah. Sementara itu, KURMA akan menjadi ajang kompetisi yang bertujuan untuk mengasah pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan keuangan syariah.
Sebagai perbandingan, pada GERAK Syariah 2024, program ini telah berhasil menyelenggarakan 1.007 kegiatan literasi dan inklusi keuangan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 742 kegiatan berfokus pada literasi, sementara 265 lainnya ditujukan untuk meningkatkan inklusi keuangan.
GERAK Syariah 2024 juga berhasil menjangkau 3.057.194 peserta dalam kegiatan edukasi keuangan, sementara program inklusi diikuti oleh 1.175.019 peserta. Dengan melihat antusiasme tahun sebelumnya, OJK berharap GERAK Syariah 2025 dapat menarik lebih banyak partisipasi dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.
Melalui program ini, OJK optimis dapat terus mendorong pertumbuhan sektor keuangan syariah serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaatnya. Diharapkan, dengan edukasi yang terus dilakukan, keuangan syariah di Indonesia semakin berkembang dan dapat menjadi pilar utama dalam mendukung perekonomian nasional.