Gerobak Baru untuk Pedagang Pisang Epe di Kawasan Wisata Pantai Losari (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar kembali mengambil langkah konkret dalam memperkuat sektor UMKM kuliner dengan menyerahkan 25 gerobak baru kepada para pedagang pisang epe di kawasan wisata Pantai Losari pada Kamis (27/11)
Program ini menjadi bagian dari upaya penataan kawasan wisata sekaligus peningkatan kualitas layanan pedagang yang telah lama menjadi bagian dari identitas kuliner Makassar.
Penyerahan gerobak dilakukan secara simbolis pada dan menjadi tahap awal dari total 80 fasilitas yang disiapkan pemerintah. Gerobak baru tersebut hadir dengan tampilan yang lebih rapi, layak, dan seragam, sehingga memberikan kesan profesional dan menarik bagi wisatawan.
Selain gerobak, para pedagang juga menerima fasilitas pendukung berupa tenda, meja, dan kursi. Sebanyak 55 fasilitas lainnya akan menyusul setelah proses pendataan oleh UPT Anjungan Pantai Losari rampung.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari pembinaan UMKM sekaligus penataan visual anjungan yang menjadi ikon wisata Kota Makassar.
“Kami sudah memberikan bantuan kepada pedagang pisang epe berupa gerobak sebanyak 25 unit. Bukan hanya gerobak, tapi fasilitas lain seperti tenda, meja, dan kursi,” ujarnya di Media Centre Balai Kota Makassar, Senin (1/12).
Ia mengungkapkan bahwa distribusi tahap pertama diprioritaskan untuk pedagang di kawasan Anjungan Metro, sementara tahap berikutnya akan menyasar pedagang di Anjungan Toraja Mandar. Menurutnya, penataan ini diharapkan menjadikan kawasan Pantai Losari semakin tertib, rapi, dan semakin menarik bagi pengunjung.
“Dengan penataan ini, kami berharap anjungan semakin rapi dan semakin menarik pengunjung. Prosesnya bertahap dan akan dilanjutkan setelah pendataan lengkap dari UPT Losari,” jelas Hendra.
Terkait pengadaan fasilitas, Hendra menuturkan bahwa prosesnya dilakukan oleh Dinas Koperasi, namun pengelolaan dan penataan berada di bawah kewenangan Dinas Pariwisata melalui UPT Pengelolaan Pantai Losari.
“Gerobak ini memang berasal dari Dinas Koperasi, namun karena kawasan Anjungan Losari berada dalam lingkup kerja Dispar, maka pengelolaannya diserahkan ke Dinas Pariwisata. Ini sekaligus untuk menyeragamkan tampilan gerobak pedagang,” katanya.
Bagi pedagang pisang epe, program ini menjadi angin segar. Pisang epe bukan hanya kudapan khas Makassar, tetapi juga sumber penghidupan puluhan pedagang yang setiap hari berjualan di kawasan Pantai Losari. Gerobak baru yang lebih layak diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan berjualan dan memberikan pengalaman kuliner yang lebih baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hendra menegaskan bahwa dukungan ini menunjukkan keseriusan Pemkot Makassar dalam memperkuat sektor UMKM kuliner, yang juga merupakan bagian penting dari subsektor ekonomi kreatif.
“Prioritas kami adalah pedagang pisang epe yang sudah lama berjualan. Dengan fasilitas baru ini, kami ingin tampilan usaha mereka lebih menarik sehingga dapat meningkatkan pengalaman wisatawan,” ujarnya.
Pemkot Makassar juga tengah membahas skema penataan lanjutan agar seluruh pedagang pisang epe yang terdata dapat berjualan secara tertib tanpa mengganggu kenyamanan pengunjung.
“Program ini diharapkan menjadi langkah awal mewujudkan Pantai Losari sebagai kawasan wisata yang lebih rapi, nyaman, serta memiliki daya tarik kuliner yang semakin kuat sebagai wajah destinasi unggulan Kota Makassar,” tutup Hendra.


















































