Penerimaan Pajak Sulselbartra 2024 Tumbuh 7,91 Persen, Sektor Pertambangan dan Transportasi Jadi Penekan

4 weeks ago 28

banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra), Heri Kuswanto, melaporkan kinerja penerimaan pajak hingga 30 November 2024 mencapai Rp11,88 triliun atau 81,82 persen dari target tahunan sebesar Rp14,52 triliun.

Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski sejumlah sektor masih mengalami tekanan.

Pemprov Sulsel

Heri menjelaskan, penerimaan pajak penghasilan (PPh) dan pajak bumi dan bangunan (PBB) memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ini.

Peningkatan setoran PPh Pasal 21 dan pelunasan tunggakan PBB di sektor perkebunan menjadi faktor pendorong utama.

Namun, penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) justru mencatat pertumbuhan negatif. Penurunan ini disebabkan melambatnya aktivitas ekonomi di sektor pertambangan, serta berkurangnya setoran wajib pajak pada sektor transportasi laut.

Selain itu, penerimaan dari Pajak Lainnya juga mengalami kontraksi signifikan, turun sebesar 19,60 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh berkurangnya setoran bunga penagihan PPh dan PPN.

Meskipun demikian, sektor-sektor seperti perdagangan, administrasi pemerintahan, jasa keuangan dan asuransi, serta industri pengolahan menjadi penopang utama kinerja penerimaan pajak di wilayah ini.

“Meski menghadapi tantangan dari beberapa sektor, kami tetap optimistis dapat mendekati target penerimaan hingga akhir tahun. Kami terus berupaya melakukan optimalisasi pengawasan dan menggali potensi penerimaan dari sektor-sektor strategis,” ujar Heri.

Ke depan, DJP Sulselbartra akan fokus pada penguatan basis pajak dan peningkatan kepatuhan wajib pajak, terutama pada sektor-sektor yang menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan.

Hal ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan penerimaan negara di tengah dinamika ekonomi yang menantang.

Dari sisi Bea dan Cukai, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Djaka Kusmartata, melaporkan bahwa penerimaan kepabeanan dan cukai di wilayah tersebut hingga 30 November 2024 mencapai Rp452,71 miliar, atau 106,22 persen dari target tahunan sebesar Rp426,18 miliar.

Capaian ini didorong oleh lonjakan penerimaan bea masuk dan bea keluar, meskipun penerimaan cukai mengalami kontraksi.

Penerimaan bea masuk mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 109,73 persen dibanding tahun sebelumnya, berkat meningkatnya aktivitas impor barang bayar.

Sementara itu, bea keluar melonjak hingga 123,8 persen (yoy), didukung oleh aktifnya kembali ekspor kakao dan kenaikan harga komoditas tersebut di pasar global.

“Kakao menjadi salah satu penopang utama penerimaan bea keluar tahun ini. Aktivitas ekspor yang meningkat dan harga yang kompetitif memberikan dampak positif pada capaian kami,” ujar Djaka.

Namun, penerimaan cukai masih mengalami pertumbuhan negatif sebesar 8,64 persen, dipengaruhi oleh penurunan produksi tembakau yang terkoreksi hingga 9,23 persen secara tahunan.

Kenaikan tarif cukai hingga 10 persen pada 2024 juga turut menekan penjualan rokok di pasaran, mendorong harga jual yang lebih tinggi. Meski begitu, Bea Cukai Sulbagsel tetap melakukan upaya ekstra melalui pengawasan yang mengedepankan pendekatan ultimum remidium.

Efektivitas pengawasan bea dan cukai sepanjang 2024 menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hingga November, sebanyak 19,08 juta batang rokok ilegal berhasil ditindak dengan total nilai barang mencapai Rp26,94 miliar, yang berpotensi menyelamatkan negara dari kerugian hingga Rp17,99 miliar.

Selain itu, terdapat 88 surat bukti penindakan atas barang narkotika, psikotropika, dan prekursor, menandakan peningkatan tajam dalam upaya melindungi masyarakat dari bahaya narkoba.

“Pengawasan kami tidak hanya soal penerimaan, tetapi juga memastikan masyarakat terlindungi dari peredaran barang-barang ilegal, termasuk rokok tanpa pita cukai dan narkoba. Ini menjadi komitmen kami dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di wilayah Sulawesi Selatan,” tegas Djaka.

Dengan capaian penerimaan yang melampaui target dan pengawasan yang semakin efektif, DJBC Sulbagsel optimistis dapat terus menjaga kinerja yang positif hingga akhir tahun, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi dan perlindungan masyarakat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news