Kapolsek Biringkanaya AKP Andik Wahyu Cahyono saat Memimpin Penanaman Kebun Hidroponik (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kini tidak hanya dilakukan pemerintah pusat, melainkan juga lembaga kepolisian di tingkat wilayah.
Polsek Biringkanaya menjadi salah satu yang mengambil langkah konkret melalui pengembangan kebun sayur hidroponik di lingkungan markas komandonya.
Kapolsek Biringkanaya AKP Andik Wahyu Cahyono memimpin langsung penanaman perdana sayuran dengan sistem hidroponik bersama sejumlah personel. Area kosong di sekitar Mako Polsek disulap menjadi ruang hijau produktif yang menampung puluhan instalasi tanam.
Menurut Andik, gerakan ini tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pangan internal, tetapi juga sebagai ajakan bagi masyarakat agar ikut mengembangkan metode tanam modern yang hemat lahan.
Ia menjelaskan bahwa hidroponik memungkinkan siapa pun bercocok tanam meski tidak memiliki pekarangan luas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa siapa saja bisa menanam sayur dari rumah tanpa butuh tanah. Lahan sempit pun bisa dimanfaatkan. Ini bukan hanya soal pangan, tapi juga gaya hidup sehat,” jelasnya, Selasa (02/12).
Ia menambahkan, teknologi hidroponik memiliki keunggulan pada efisiensi penggunaan air dan kemudahan pemeliharaan. Tanaman yang ditanam melalui sistem ini cenderung lebih bersih dan minim hama.
Tak hanya itu, Kapolsek juga menekankan pentingnya memanfaatkan limbah plastik menjadi media tanam alternatif. Masyarakat didorong mengolah botol plastik, gelas bekas, pipa rusak, hingga sisa wadah rumah tangga lainnya sebagai bahan pembuatan instalasi hidroponik, sehingga turut membantu mengurangi timbunan sampah.
“Kalau botol plastik dimanfaatkan sebagai media tanam, selain menghasilkan sayur, kita sekaligus menjaga lingkungan. Dua manfaat langsung dapat,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi langkah simultan antara program ketahanan pangan dengan gerakan peduli lingkungan. Ke depan, Polsek Biringkanaya berencana memperluas kebun hidroponik dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat, termasuk kelompok pemuda dan ibu rumah tangga, untuk menanam sendiri sayuran konsumsi sehari-hari.
Andik berharap inovasi kecil dari institusinya dapat menjadi contoh yang mudah ditiru dan bermanfaat jangka panjang.
“Kami berharap semakin banyak warga yang mencoba. Kalau setiap rumah punya 5–10 tanaman sayur, dampaknya besar bagi ketahanan pangan lokal,” tegasnya.
Melalui gerakan bercocok tanam modern ini, Polsek Biringkanaya ingin menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada sektor pertanian besar. Ia bisa lahir dari halaman rumah, dari botol bekas, dan dari kemauan masyarakat untuk berubah.


















































