
KabarMakassar.com – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Selatan resmi melakukan perombakan struktur organisasi. Dua tokoh lintas partai, Rahman Syah dan Indira Mulyasari Paramastuti Ilham, ditunjuk untuk mengisi posisi kunci dalam kepengurusan baru.
Rahman Syah yang sebelumnya dikenal sebagai kader Partai Perindo dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Harian DPW PSI Sulsel. Sementara Indira Mulyasari, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar dari Partai NasDem, kini menjabat sebagai Sekretaris DPW menggantikan Maqbul Halim.
Rahman Syah bukan sosok baru di panggung politik Sulawesi Selatan. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gowa dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024 melalui Dapil Sulsel I di bawah naungan Perindo. Ia juga memiliki rekam jejak sebagai kader Partai Golkar.
Sementara itu, Indira Mulyasari Paramastuti dikenal sebagai politisi perempuan berpengaruh di Makassar. Selain pernah menjabat sebagai pimpinan DPRD, ia juga sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Makassar pada Pilwalkot 2018 mendampingi Danny Pomanto, meski pasangan ini kemudian didiskualifikasi. Terakhir, Indira menjabat sebagai Direktur Umum dan Pelayanan Perumda Air Minum Kota Makassar.
Penunjukan keduanya dilakukan setelah pelaksanaan Kongres Nasional PSI di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah, yang digelar pada 19–20 Juli 2025. Dalam kongres tersebut, Kaesang Pangarep kembali terpilih sebagai Ketua Umum PSI melalui sistem e-voting, dengan perolehan suara 65,28 persen. Ia mengungguli Bro Ron (22,23 persen) dan Agus (12,49 persen).
Rahman Syah menyampaikan bahwa dirinya langsung bergerak melakukan konsolidasi di internal partai setelah mengikuti kongres. Langkah awal adalah menyusun kepengurusan di seluruh tingkatan, mulai dari provinsi hingga desa dan kelurahan.
“Kami melaksanakan amanah Kongres PSI Solo dengan segera melakukan konsolidasi kelembagaan dan struktur kepengurusan sampai ke tingkat kelurahan dan desa, dengan melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh di setiap tingkatan,” ujar Rahman, Senin (21/07).
Ia menambahkan bahwa selain pembenahan struktur, seluruh kader akan mengintensifkan sosialisasi wajah baru PSI, termasuk logo dan citra partai yang kini diusung sebagai organisasi politik yang terbuka bagi semua kalangan.
“PSI sekarang menjadi partai super terbuka. Kami juga akan mensosialisasikan perubahan logo dan identitas visual partai yang baru kepada masyarakat luas,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Indira yang membenarkan telah resmi bergabung ke PSI. Ia menegaskan komitmennya untuk mempercepat penyusunan dan penyempurnaan struktur kepengurusan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
“Saya siap membantu dalam menyusun dan merampungkan struktur kepengurusan PSI di Sulsel hingga ke tingkat daerah,” ujar Indira.
Langkah perombakan struktur ini dinilai sebagai upaya PSI untuk memperkuat posisi dan memperluas basis dukungan di Sulawesi Selatan, sekaligus menunjukkan keterbukaan partai terhadap politisi lintas pengalaman dan latar belakang.
Keputusan merekrut figur berpengaruh juga mencerminkan strategi PSI dalam membangun keseimbangan antara energi kader muda dan pengalaman politisi senior menjelang kontestasi politik nasional dan daerah yang akan datang.