KabarMakassar.com — Pencarian korban bernama Jihad Ramadhan (22) yang tenggelam setelah terjun dari Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang pada Sabtu (02/11) November lalu, tidak membuahkan hasil hingga memasuki hari ketujuh pencarian.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Andi Sultan mengatakan bahwa tim SAR gabungan telah melakukan pencarian secara maksimal dengan menyisir sepanjang sungai Sa’dan, Kabupaten Pinrang.
“Hari ketujuh, kami tim sar gabungan (Basarnas dan Potensi Sar) telah melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam, dan beberapa kendala yang dialami oleh tim sar gabungan di lapangan yaitu curah hujan yang tinggi, kedalaman sungai yang tidak rata sehingga beberapa kali perahu karet sempat kandas, dan juga adanya buaya di sekitar pinggiran sungai,” kata Sultan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (09/11).
Sultan menjelaskan bahwa dengan area pencarian korban yang cukup luas, maka tim sar gabungan terbagi menjadi tiga SRU (Search Rescue Unit), yang telah melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai Sa’dan hingga sejauh 10 kilometer.
“Akan tetapi, hingga Jumat sore ini belum menemukan petunjuk keberadaan korban atas nama Jihad Ramadhan (22 tahun) dan setelah melakukan evaluasi dan briefing serta penandatanganan penghentian operasi sar bersama dengan keluarga korban serta disaksikan oleh instansi dan organisasi yang terlibat, maka operasi sar secara resmi di hentikan dan ditutup pada pukul 17.00 wita,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, upaya pencarian terhadap pemuda bernama Jihad Ramadhani (22) yang tenggelam usai melompat dari Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang belum membuahkan hasil, hingga memasuki hari kelima pada Rabu (06/11) kemarin.
Tim sar gabungan telah melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WITA, di sekitar lokasi kejadian. Pencarian dilakukan sesuai dengan rencana operasi yang telah disusun untuk mengoptimalkan proses pencarian di hari kelima.
“Pencarian rescuer dari Unit Siaga SAR Parepare dibantu oleh SAR Brimob Parepare, BPBD Pinrang, Tagana Pinrang, SAR Pinrang, Polsek Patampanua, TNI Batalyon 721, Polairud Pinrang, SAR UNM, SAR Lasinrang, Pramuka Peduli Pinrang, Pengelola Bendungan, Gerakan Peduli sesama Parepare, SAR Pangkep serta masyarakat sekitar yang membantu pelaksanaan pencarian terhadap korban,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar, Andi Sultan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (07/11).
Sultan menyampaikan bahwa pada pencarian hari kelima korban, tim SAR membagi 3 SRU (Search and Rescue Unit untuk melakukan penyisiran di sekitar wilayah Sungai.
“Ada 3 SRU yang melaksanakan penyisiran, SRU 1 penyisiran dari desa Pincara ke jembatan Lasape, SRU 2 menyisir dari daerah Pincara Jembatan Lasape menuju ke Sungai Babana. Kedua SRU ini menggunakan rubber boat dan SRU 3 melakukan siaga pemantauan dari Jembatan Lasape aliran Sungai Sa’dan,” jelas Sultan.
Menurut laporan dari tim sar gabungan, kata Sultan bahwa hingga hari kelima masih belum juga berhasil menemukan korban, selain karena luasnya area pencarian dan air sungai yang sangat keruh, sehingga untuk sementara pencarianpun dihentikan.
“Pencarian dihentikan untuk sementara pada sore hari, namun tim sar gabungan masih tetap melakukan pemantauan hingga malam hari,” ujarnya.
Sebagai informasi, Sultan menyampaikan bahwa tim sar gabungan berencana melakukan pencarian di hari keenam ini dengan wilayah pencarian yang akan diperluas.
“Akan di bagi lagi menjadi 3 tim dengan jumlah keseluruhan yang terlibat yaitu 63 orang dari berbagai unsur SAR, maka SRU I akan menyisir Sungai Sa’dan menuju ke Tana Cicca sejauh 8 km, SRU II akan menyisir dari Tana Cicca menuju ke Sungai Babana, dan SRU III tetap melakukan siaga pemantauan dari Jembatan Lasape aliran Sungai Sa’dan,” tandasnya.
Sekdae informasi, Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang pemuda bernama Jihad Ramadhani (22) yang tenggelam saat berenang bersama rekannya di Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang.
Diketahui, korban bersama rekanya ingin berengan di sungai, kemudian korban melompat, di Bendungan Benteng, pada Sabtu (02/11) kemarin. Namun, arus air yang cukup deras membuat korban tidak terlihat lagi. Sehingga warga setempat melaporkan tenggelamnya korban kepada Tim SAR.
“Korban atas nama Jihad ini sudah dalam proses pencarian sejak Sabtu kemarin. Tim rescue yang bergerak dari Unit Siaga SAR Pare-Pare,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Andi Sultan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (03/11).
Namun, kata Sultan pihaknya baru melakukan pencarian pada korban di pagi tadi, dikarenakan Tim SAR tiba pada malam hari di Kabupaten Pinrang,
“Kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk segera melakukan pencarian, maka pagi tadi tim baru melakukan pencarian,” ujarnya.
Sultan menambahkan, bahwa tim rescue yang di lapangan berupaya melakukan pencarian terhadap korban dengan menyusuri sisi kiri dan kanan Sungai Saddang, masing-masing sejauh 5 kilometer dengan menggunakan perahu karet.
“Kemungkinan juga jika kondisi mendukung maka akan dilakukan penyelaman. Namun tentu saja dengan tetap memperhatikan kondisi air di bendungan tersebut,” tuturnya.
Hingga saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan harapan korban segera ditemukan dan dapat dibawa kembali ke pihak keluarga.
“Pihak berwenang dan tim SAR terus melakukan upaya terbaik dalam pencarian ini. Informasi selanjutnya akan disampaikan seiring perkembangan operasi di lapangan,” pungkasnya.