
KabarMakassar.com — Percepatan penurunan angka stunting menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kolaborasi lintas sektor dibutuhkan untuk mendukung hasil penurunan stunting yang lebih optimal. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) turut berperan penting dalam intervensi tersebut.
Sekretaris Dinas PMD Sulsel, Akbar mengungkapkan sejumlah program yang tengah dijalankan.
“Untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting dilakukan pemberian PMT bagi ibu hamil KEK, anak yang berisiko stunting dan wasting bekerjasama dengan TP PKK Provinsi dan kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu pada 6 bidang SPM,” tukasnya, Rabu (09/04).
Akbar turut membeberkan pengidentifikasian hambatan yang dihadapi pada kegiatan peningkatan kapasitas posyandu.
“Karena kurangnya partisipasi masyarakat, kurangnya kader posyandu dan kurangnya pelatihan kader,” paparnya.
Akbar menyebut, walau terdapat tantangan dalam program yang dijalankan, akan tetapi pihaknya terus berkomitmen untuk mendorong percepatan penurunan stunting.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa target yang dipasang yaitu kader mempunyai kompetensi menjalankan tugasnya, juga kader yang terampil dalam melakukan kegiatan posyandu.
“Serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan posyandu,” tutup Akbar.
Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh melaunching Posyandu Era Baru 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Itu dipusatkan di Posyandu Era Baru Nusa Indah IV, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, pada Rabu (06/11). Kegiatan ini diikuti 23 kabupaten kota se Sulsel secara daring.
Ketua Tim Pembina Posyandu Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan, mengatakan, jumlah posyandu di Sulsel mencapai 10.420 unit, yang tersebar di 24 kabupaten kota, dengan jumlah kader 25.420 orang.
Sebelumnya, posyandu hanya berfungsi untuk pelayanan kesehatan, namun dengan Posyandu Era Baru ini akan ada 6 layanan di posyandu.
“Posyandu Era Baru ini akan memberikan enam layanan secara terpadu, yakni pendidikan, kesehatan, sosial, Trantibumlinmas, pekerjaan umum, dan perumahan rakyat,” jelas Ninuk Zudan.
Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel ini berharap, Posyandu Era Baru bisa menjadi mitra pemerintah dalam mencari solusi bagi mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat. Hadirnya Posyandu Era Baru ini sekaligus untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Launching ini awal dari perjalanan panjang agar lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara, Penjabat Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan, dunia terus berubah, dan terjadi perubahan yang sangat nyata. Begitupun dengan Posyandu yang berubah total, dari yang tadinya hanya memberikan pelayanan kesehatan, sekarang bertambah lima layanan lagi.
“Tentu ini kita melaksanakan arahan Mendagri, yang disampaikan melalui Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 untuk menuju era baru. Dimana posyandu terpadu dengan lebih banyak lagi, tidak hanya kesehatan, tapi juga pendidikan dan sosial,” ujarnya.
Posyandu Era Baru, kata Prof Zudan, akan menjadi pusat informasi yang luar biasa. “Ini kita bisa jadikan pusat layanan terpadu, sekaligus pusat informasi,” imbuhnya.