
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar baru saja meluncurkan program unggul Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham yaitu seragam Gratis untuk SD dan SMP.
Menariknya pada momentum spesial itu sosok istri Ilham Arief Sirajuddin tampak tak hadir di lokasi.
Merespon hal itu, Aliyah Mustika Ilham, menanggapi spekulasi publik terkait ketidakhadirannya dalam peluncuran program seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP, yang digelar Pemerintah Kota Makassar pada Senin (21/07).
Ia menegaskan bahwa ketidakhadiran tersebut bukan karena kelalaian, melainkan bentuk pelaksanaan tugas strategis di Jakarta atas penugasan langsung dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.
Melalui pernyataan resminya, Aliyah menjelaskan bahwa dirinya berada di Jakarta sejak 20 Juli 2025 untuk menjalankan sejumlah agenda penting yang berkaitan langsung dengan kepentingan pembangunan Kota Makassar, termasuk konsultasi terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat dan rencana rehabilitasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya.
“Pada saat peluncuran seragam gratis digelar, saya sedang menjalankan tugas yang diamanahkan langsung oleh Pak Wali Kota. Salah satunya, koordinasi di Kementerian Kesehatan terkait DAK pusat dan agenda rehabilitasi RS Daya Makassar,” ujar Aliyah dalam klarifikasinya, Senin (21/7) malam.
Aliyah juga menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatannya di Jakarta dilaksanakan dengan surat tugas resmi dari Wali Kota Makassar, yang telah diterbitkan sejak Jumat (18/7) lalu. Ia membantah anggapan bahwa dirinya abai terhadap program prioritas Pemkot, termasuk program seragam gratis.
“Sebelum ke Jakarta, saya sudah izin langsung ke Pak Wali. Penugasan ini resmi dan terstruktur. Ini bagian dari pembagian peran kami dalam memimpin kota ini,” tambahnya.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, strategi kerja kolaboratif antara dirinya dan Wali Kota menjadi kunci dalam memastikan agenda pembangunan daerah tetap berjalan baik, baik di tingkat lokal maupun pusat. Ia menyebut, tidak semua agenda pemerintahan bisa dihadiri secara bersamaan oleh kedua pimpinan, sehingga pembagian tugas menjadi hal yang wajar dan fungsional.
“Pak Wali mendampingi distribusi seragam di lapangan, dan saya memastikan urusan strategis Makassar di pusat tetap jalan. Ini bentuk sinergi dan tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Selain urusan dinas, Aliyah juga menghadiri undangan pernikahan keluarga dari tokoh nasional yang memiliki hubungan erat dengan lingkaran pemerintahan daerah, sebagai bagian dari silaturahmi lintas institusi.
“Kemarin malam saya juga hadir di acara pernikahan anak dari Haji Bobby, iparnya Pak Seto, di Jakarta. Ini bagian dari diplomasi sosial yang juga penting dalam membangun relasi lintas daerah,” katanya.
Aliyah dijadwalkan kembali ke Makassar pada Rabu (23/7/2025) setelah menyelesaikan agenda berikutnya di Kemendikbudristek. Ia memastikan bahwa koordinasi dan komunikasi dengan Wali Kota Munafri Arifuddin berjalan dengan baik selama penugasan tersebut.
Sementara itu, menanggapi pelaksanaan program seragam gratis, Aliyah menyatakan bahwa meskipun ia tidak hadir langsung, dirinya mendukung penuh program tersebut sebagai bagian dari visi-misi pemerintahan Munafri-Aliyah dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata.
“Hari ini program prioritas kami telah terealisasi. Pembagian seragam gratis ini bukan hanya soal pakaian sekolah, tapi simbol komitmen kami terhadap hak dasar anak untuk mendapatkan pendidikan tanpa hambatan ekonomi,” ujarnya.
Aliyah menilai bahwa bagi sebagian keluarga, pengadaan seragam sekolah menjadi beban yang tidak ringan. Maka, program ini hadir sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
“Seragam mungkin tampak sederhana, tapi tidak semua orang tua mampu menyediakannya. Program ini memastikan tidak ada anak-anak yang tertinggal hanya karena tidak punya seragam,” tandasnya.
Ia berharap melalui program ini, orang tua bisa lebih fokus pada pendampingan pendidikan anak tanpa terbebani urusan biaya sekolah. Dirinya juga menegaskan bahwa Pemkot akan terus mengawal program-program kerakyatan lainnya secara berkelanjutan.
“Ini soal keadilan sosial. Pemerintah harus hadir dalam kebutuhan riil masyarakat. Dan kami, saya dan Pak Wali, terus bekerja memastikan tidak ada yang tertinggal,” tutupnya.