IHSG Dibuka Menguat, Analis Prediksi Lanjut Uji Level 6.700

14 hours ago 6
IHSG Dibuka Menguat, Analis Prediksi Lanjut Uji Level 6.700 Ilustrasi saham (Dok : KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (28/04) dengan pergerakan positif. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di level 6.716, lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu di posisi 6.678.

Sejak pembukaan, IHSG terus menunjukkan tren menguat. Pada pukul 10.48 WIB, indeks bertahan di zona hijau dengan kenaikan sebesar 0,67% atau bertambah 44,73 poin ke level 6.733,64. Sepanjang sesi pagi, IHSG bergerak dalam kisaran 6.688 hingga 6.731.

Kenaikan IHSG ini mengonfirmasi prediksi sejumlah analis yang memperkirakan bahwa indeks berpeluang menguat hingga menguji level 6.700.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menjelaskan bahwa penguatan IHSG sebelumnya, yang tercatat naik 0,99% ke level 6.686 pada Jumat (25/04) kemarin, menjadi sinyal positif untuk kelanjutan tren hari ini.

Menurut Valdy, secara teknikal, IHSG saat ini masih tertahan di area pivot 6.700. Namun, indikator Stochastic RSI menunjukkan pergerakan yang mendatar di area overbought, mengindikasikan bahwa peluang penguatan lanjutan masih cukup terbuka.

“Kami memperkirakan IHSG masih dapat menguji 6.700 pada Senin,” ujar Valdy dikutip dalam riset hariannya, Senin (28/04).

Seluruh sektor saham juga tercatat menghijau pada perdagangan akhir pekan lalu, memperkuat prospek positif IHSG pada awal pekan ini. Kondisi tersebut didukung oleh faktor teknikal yang masih menunjang penguatan, meskipun pergerakan indeks mendekati area jenuh beli.

Di sisi domestik, Valdy menuturkan bahwa pelaku pasar akan mulai mencermati rilis data inflasi Indonesia yang dijadwalkan pada 2 Mei 2025. Konsensus pasar memperkirakan inflasi tahunan (year on year/YoY) pada April 2025 naik menjadi 1,2%, dari sebelumnya 1,03% pada Maret 2025.

Ia juga menyampaikan bahwa inflasi inti diperkirakan meningkat lebih terbatas ke level 2,5% pada April 2025. Kenaikan ini dipengaruhi oleh periode Idulfitri yang berlangsung pada awal April, yang biasanya mendorong kenaikan konsumsi masyarakat.

Dari eksternal, perhatian investor global akan tertuju pada rilis data ekonomi Amerika Serikat. Dua data penting, yakni Advance GDP Growth Rate kuartal I/2025 dan indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk bulan Maret, dijadwalkan dirilis pada Rabu (30/4).

Proyeksi awal menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan melambat tajam menjadi 0,4% secara kuartalan (quarter on quarter/QoQ), jauh menurun dibandingkan dengan pertumbuhan 2,4% pada kuartal sebelumnya. Perlambatan ini sebagian dipicu oleh dampak fluktuatif dari kebijakan tarif baru yang diterapkan di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Seiring dengan berbagai sentimen tersebut, sejumlah saham menjadi rekomendasi analis untuk dicermati oleh pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Beberapa di antaranya adalah saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (WIFI), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA).

Selain itu, saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA), serta PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) juga dinilai menarik untuk diperhatikan, mengingat potensi penguatan pasar yang masih terbuka di tengah dinamika domestik dan global.

Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.

BRI Danareksa Sekuritas
– HRTA
– EMTK
– JPFA

BNI Sekuritas
– BBTN
– BRIS
– ADRO
– PSAB
– INET
– WIFI

Philip Sekuritas
– SCMA
– EMTK
– PANR

Phintraco Sekuritas
– INTP
– WIFI
– JPFA
– MAPA
– HRTA
– MIDI

MNC Sekuritas
– AKRA
– BRIS
– BRPT
– MEDC

CGS International Sekuritas
– TINS
– CMRY
– BTPS
– GOTO
– JSMR
– MDKA

Panin Sekuritas
– SIDO
– IMJS
– EMTK
– CYBR

Mirae Asset Sekuritas
– DAAZ
– HEAL
– LPPF
– MAPI
– RALS

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news