
KabarMakassar.com — Setelah sukses menyelenggarakan Makassar Half Marathon (MHM) 2025 dengan antusiasme luar biasa, CEO MHM Ki Harry Ramadhan target hadirkan 12 running untuk tahun depan.
“Tahun ini kita punya 10.000 peserta. Tahun depan targetnya naik jadi 12.000, dengan pembagian dua hari, 6.000 peserta per hari. Tentu dengan perbaikan kualitas dan pengalaman yang lebih baik bagi para pelari,” ujar Ki Harry di anjungan Pantai Losari, Minggu (01/06).
MHM 2025 yang digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu, berhasil menjadi ajang lari terbesar di kawasan Indonesia Timur. Tahun ini, peserta berasal dari berbagai penjuru nusantara dan mancanegara, menjadikan MHM sebagai magnet baru dalam kalender olahraga nasional.
Mayoritas peserta sekitar 75 persen berasal dari Sulawesi Selatan. Namun, peningkatan jumlah pelari dari luar provinsi cukup signifikan. Mereka datang dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Papua, hingga sejumlah provinsi di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Tak hanya pelari lokal, ajang ini juga diramaikan oleh pelari internasional yang berasal dari Kenya, Ethiopia, Brasil, Jepang, Belanda, Singapura, Denmark, dan Malaysia. Kehadiran pelari luar negeri ini, menurut Ki Harry, membuktikan bahwa MHM telah naik kelas menjadi ajang dengan daya tarik internasional.
“Antusiasme dari luar daerah dan luar negeri terus meningkat. Ini mencerminkan makin besarnya perhatian terhadap MHM. Kami ingin Makassar dikenal bukan hanya sebagai kota pantai dan kuliner, tapi juga sebagai kota sport tourism,” katanya.
MHM 2025 juga mendapat julukan ‘perang bintang’ oleh komunitas atletik nasional karena banyaknya pelari elit yang turun gelanggang. Ki Harry menyebut ajang ini kini menjadi rujukan penting bagi atlet nasional dari berbagai kategori, termasuk kategori master yang sering diikuti oleh atlet-atlet veteran dengan prestasi nasional dan internasional.
“Bukan hanya pelari komunitas, tapi atlet nasional papan atas ikut berlomba. MHM kini punya nama di kalangan pelari elit,” imbuhnya.
Salah satu hal yang membuat MHM 2025 istimewa adalah peningkatan standar teknis dan profesionalisme. Tahun ini, penyelenggaraan didukung langsung oleh PB PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia), yang menghadirkan perangkat perlombaan kelas atas, seperti pistol gun time untuk start resmi dan stopwatch printer guna mencatat waktu peserta dengan akurasi tinggi.
“Dengan dukungan teknologi dan standar yang lebih tinggi, kita tidak hanya memberikan pengalaman terbaik bagi peserta, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap integritas perlombaan,” ujar Ki Harry.
Ia berharap penyelenggaraan tahun ini bisa menjadi landasan evaluasi untuk menyempurnakan ajang MHM di tahun berikutnya.
Dengan pengalaman empat tahun berturut-turut, Ki Harry optimistis MHM akan terus berkembang. Tahun depan, pihaknya akan berfokus pada peningkatan pelayanan peserta, perluasan rute, efisiensi logistik, serta promosi lebih luas untuk menarik pelari dari lebih banyak negara.
“Kita belajar setiap tahun. Apa yang kurang, akan diperbaiki. Apa yang sudah bagus, kita tingkatkan lagi. Target 12.000 peserta bukan hanya soal angka, tapi tentang membangun ajang lari yang makin profesional dan membanggakan Makassar,” tutup Ki Harry.