Jenazah Siswa SD Diduga Korban Pengeroyokan Diautopsi di RS Bhayangkara

1 day ago 14
Jenazah Siswa SD Diduga Korban Pengeroyokan Diautopsi di RS Bhayangkara RS Bhayangkara Makassar (Dok: Ist)

KabarMakassar.com — Jenazah siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) yang diduga dikeroyok oleh 3 siswa lain, diautopsi pihak Dokpol Bidddokes Polda Sulawesi Selatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang sebelumnya diketahui korban merasakan sakit di bagian dada dan kepalanya.

“(Anakku) sedang di ruang autopsi. Lagi menunggu hasil autopsi,” ujar orang tua korban, Katrina (40) kepada wartawan di RS Bhayangkara, Sabtu (31/05).

Pihak keluarga mengaku meminta anaknya dilakukan autopsi karena diduga menjadi korban pengeroyokan terhadap 3 orang siswa dari sekolah lain.

“Supaya cepat terungkap pelakunya, diduga dibully dan dikeroyok,” tegasnya.

Dari pantauan KabarMakassar.com di lokasi rumah duka di Jalan Maccini Gunung Setapak 8, Kecamatan Makassar, Makassar, sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah korban dibawah oleh Dokpol Biddokes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Namun, suasana rumah duka masih ramai dengan para warga yang hendak melayat.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) di Makassar, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis, diduga akibat dikeroyok sejumlah siswa lainnya.

Anak ketiga dari 6 bersaudara itu diduga mengalami tindakan kekerasan oleh tiga siswa sekolah berbeda, hingga korban merasa sakit di bagian dada dan kepala, lalu dilarikan ke rumah sakit.

“Saya tahunya di rumah sakit ketika masuk di ruang ICU saya dapat informasi dari ipar, dia ditanya sama anak saya. Anak saya mengaku Yang mengeroyok itu satu orang siswa SMP dan dua orang siswa SD,” kata ayah korban, Ichal Jamaluddin kepada wartawan, Sabtu (31/05).

Ayah korban, mengatakan korban pertama kali menjalani perawatan di rumah sakit, pada tanggal 26 Mei kemarin, setelah mengeluh sakit di bagian dada dan kepala. Namun, korban tidak berkata jujur kepada orang tuanya setelah dikeroyok oleh tiga orang terduga pelaku.

“Saat pulang sekolah, baju sekolahnya sobek dan ditanya tapi dia bilang jatuh main bola, cuman istri curiga terus tidak lama dadanya dan kepalanya sering sakit dan kayak mengalami trauma, seperti orang ketakutan,” ungkapnya.

Ichal mengaku keluarganya tidak pernah mengetahui peristiwa pengeroyokan yanh dialami putranya itu. Namun, kasus ini terungkap setelah korban mengaku saat berada di rumah sakit, dan ditanyakan penyebab dada dan kepalanya sakit.

“Saya tidak tahu kapan kejadian pengeroyokan itu. Jadi ini anak sudah di rumah sakit baru bicara, korban meninggal di rumah sakit. Meninggal setelah beberapa jam di rujuk,” katanya.

Sementara ini, kata Ichal pihak keluarga meminta jenazah korban untuk diotopsi untuk mengungkap penyebab kematian siswa SD kelas 6 tersebut dan telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

“Kalau kami sekeluarga ingin mengungkap kasus ini, walaupun identitas pelaku belum diketahui tapi itu menjadi tugas kepolisian supaya bisa membantu mengungkap identitasnya agar tidak ada lagi cukuplah anak saya mengalami tindakan intimidasi,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news