
KabarMakassar.com — Suasana akrab dan penuh gagasan mewarnai pertemuan antara Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Taufan Pawe, dengan sejumlah anggota DPRD Kota Parepare di sebuah warung kopi, Minggu (06/07).
Bertempat di Warung Kopi 828, diskusi santai yang dimulai sejak pukul 08.00 hingga 10.20 WITA ini menjadi ajang tukar pikiran lintas parlemen dan momentum penyampaian aspirasi masyarakat daerah.
Duduk satu meja bersama Taufan, hadir Ketua DPRD Kota Parepare Kaharuddin Kadir, serta beberapa anggota DPRD lintas partai, Hamran Hamdani, Indriasari Husni, Kadarusman Mangurusi (Golkar), Andi Fudail (PKB), Sappe dan Jusvari Genda (PKS), serta Ketua Partai Gelora Parepare Ashari Abdullah. Turut pula beberapa tokoh masyarakat, seperti Ketua Demokrat Rahmat Syamsu Alam, dan tokoh pelabuhan H. Anda.
Meski tak dijadwalkan secara formal, diskusi ini menyentuh sejumlah isu strategis. Salah satu poin penting adalah permintaan dukungan penambahan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Kota Parepare dari pemerintah pusat.
“Kami tadi sampaikan soal DAU yang diterima Parepare masih berkisar antara Rp500 hingga Rp600 miliar. Tambahan anggaran itu penting untuk menopang kualitas pembangunan di kota kami,” ujar Kaharuddin Kadir, Ketua DPRD Kota Parepare tiga periode.
Menurutnya, pertemuan tersebut bukan hanya ajang silaturahmi, tapi juga bagian dari komunikasi politik yang produktif. Ia menyampaikan langsung aspirasi ke Taufan Pawe, mengingat posisi Taufan saat ini sebagai Anggota Panitia Kerja Transfer Dana Desa dan Dana Daerah di DPR RI.
Kaharuddin berharap, dengan dukungan politik pusat seperti dari Taufan Pawe, Kota Parepare akan mendapatkan porsi perhatian anggaran lebih besar, terutama dalam sektor infrastruktur, pelayanan publik, dan pembangunan SDM.
“Kami menyambut baik respons Pak Taufan. Tapi tentu, inisiatif kepala daerah juga dibutuhkan untuk menjalin komunikasi yang aktif dan menyambung kepentingan ini di level pusat,” tandas Kaharuddin.
Tanggapan Taufan disebut sangat positif. Ia menyambut baik usulan DPRD Parepare dan menyatakan komitmennya untuk ikut mendorong peningkatan DAU. Taufan menekankan, Parepare merupakan tanah kelahirannya, sehingga perhatian terhadap kota ini menjadi bagian dari tanggung jawab moral dan politiknya.
“Insya Allah, Parepare pasti akan saya bantu. Ini kota kelahiran saya. Tapi tentu saya berharap komunikasi antarpemangku kepentingan, termasuk kepala daerah, bisa berjalan baik agar sinergi ini semakin kuat,” cerita Taufan Pawe, yang juga mantan Wali Kota Parepare dua periode itu, Senin (07/07).
Taufan berbagi pengalamannya selama menjabat sebagai wali kota, terutama terkait pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarlevel pemerintahan dan partai politik dalam mendorong agenda pembangunan.
Bagi Taufan, warung kopi adalah ruang dialog yang egaliter dan jujur. Ia mengaku kerap memilih lokasi seperti ini untuk menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat, baik saat berada di Parepare maupun dalam kunjungannya ke daerah lain di Dapil Sulsel II.
“Warung kopi adalah tempat ternyaman untuk berdiskusi. Kebetulan minggu pagi ini kami punya waktu senggang, dan teman-teman DPRD juga ingin ngobrol. Jadilah momentum ini,” kata Taufan.
Kehadiran tokoh-tokoh lintas partai dan komunitas dalam diskusi ini mencerminkan solidaritas politik lokal dan semangat memperjuangkan kepentingan daerah secara bersama-sama.
Bukan sekadar formalitas, forum ini jadi wadah penting untuk merumuskan strategi nyata mendorong Parepare lebih maju.