KabarMakassar.com — Bioskop Makassar menghadirkan banyak film baru, bagi kebanyakan orang, menonton film di bioskop merupakan hal yang seru serta menjadi aktivitas rutin kala akhir pekan.
Menonton film di bioskop dapat menjadi aktivitas yang bagus untuk hubungan keluarga karena memberikan momen berkumpul yang berkualitas serta menyenangkan tanpa gangguan dari luar, seperti gadget atau pekerjaan.
Suasana bioskop yang nyaman serta fokus pada tontonan membuat semua anggota keluarga dapat menikmati cerita bersama, tertawa bareng, atau bahkan berdiskusi usai film selesai.
Kegiatan ini juga mampu mempererat hubungan emosional karena melibatkan pengalaman bersama yang dapat dikenang. Film dengan pesan positif juga bisa menjadi bahan obrolan yang mampu memperkaya nilai dan sudut pandang keluarga.
Pada Minggu (27/04) disertakan jadwal film bioskop di Makassar, khususnya di M’tos XXI yang terletak di Makassar Town Square Jalan Perintis Kemerdekaan
Film: Sah! Katanya…
Genre: Comedy, Drama
Rating usia: R13+
Durasi: 2j 4m
Harga: Rp50.000
Jadwal: 13:20, 18:10 WITA
Film: Komang
Genre: Drama
Rating usia: R13+
Durasi: 1j 47m
Harga: Rp50.000
Jadwal: 12:35, 14:40, 16:45, 18:50, 20:55 WITA
Film: Rumah untuk Alie
Genre: Drama, Family
Rating usia: R13+
Durasi: 1j 35m
Harga: Rp50.000
Jadwal: 12:50, 14:40, 16:30, 18:20, 20:10 WITA
Berikut disertakan sinopsis film agar dapat menjadi referensi untuk menentukan pilihan tontonan di bioskop:
Sah! Katanya…
Usai kepergian ayahnya secara mendadak, Marni harus menghadapi kenyataan pahit yang tidak pernah dibayangkan olehnya. Di tengah suasana duka, Marni menemukan isi surat wasiat sang ayah yang mengejutkan sekaligus mengguncang perasaannya. Sang ayah ternyata mempunyai keinginan agar Marni segera menikah dengan Marno, pria yang telah ia pilih sendiri, dan pernikahan itu diminta berlangsung di hadapan jenazahnya. Permintaan tak biasa tersebut pun memicu konflik batin dalam diri Marni, di tengah situasi keluarga yang sedang berduka.
Komang
Film Komang mengisahkan pertemuan tak terduga antara Ode yakni pemuda asal Buton yang menyimpan mimpi besar, dengan Ade, seorang perantau asal Bali. Keduanya terhubung lewat benih cinta yang tumbuh seiring waktu, dan mereka pun meyakini bahwa takdir kelak akan mempersatukan. Tetapi, hubungan mereka tak selalu berjalan mulus. Kehadiran pria lain yang seiman dengan Ade memunculkan dilema, sementara Ode harus meninggalkan daerahnya untuk mengejar impian ke Jakarta. Di tengah perbedaan serta tantangan yang ada, pertanyaan pun muncul: benarkah takdir akan menyatukan cinta mereka?
Rumah untuk Alie
Rumah untuk Alie mengangkat kisah menyentuh tentang Alie, seorang anak bungsu sekaligus satu-satunya perempuan dalam keluarganya, yang harus menanggung beban emosional sejak ibunya meninggal dunia. Sejak saat itu, Alie kerap menjadi sasaran pelampiasan kemarahan dari sang ayah dan kakak-kakaknya. Walau terus-menerus disakiti, Alie tetap menyimpan harapan sederhana agar dapat merasakan kasih sayang dan cinta dari keluarganya sendiri.
Sejumlah keuntungan bisa didapatkan dari menonton film di bioskop, salah satunya adalah untuk mengurangi tingkat stres yang kita rasakan. Selain itu, menonton film juga memberikan kesempatan untuk sejenak melepaskan diri dari kesibukan serta kebisingan yang menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.
Kegiatan ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga bisa memberikan sejumlah manfaat positif lainnya. Beberapa manfaat ini termasuk meningkatkan suasana hati, merangsang pemikiran kreatif, dan bahkan dapat memperluas wawasan kita melalui cerita yang berbeda-beda. Oleh sebah itu, menonton film bisa menjadi cara yang efektif untuk sejenak melupakan segala tekanan yang ada di sekitar kita dan menemukan ketenangan.
Manfaat lain yang bisa didapatkan dari menonton film adalah:
1. Mengusir stres
Bagi beberapa orang menonton film adalah cara mereka mengusir stres yang melanda karena pekerjaan sehari-hari. berdasarkan penelitian, menonton film dapat meredakan stres karena saat menonton otak kita akan melepaskan hormon stres dan menggantinya dengan hormon endorphin. Hormon ini memiliki fungsi untuk membuat keadaan emosi kita menjadi lebih stabil dan bahagia.
2. Terapi kesehatan atau sinematerapi
Gary Solomon, psikolog dari College of Southern Nevada mengungkapkan bahwa menonton film memiliki manfaat terapi (cinematherapy) bagi penontonnya. Sinematerapi atau cinematherapy adalah proses penggunaan film-film layar lebar atau televisi untuk tujuan terapi kesehatan. Menurut Gary, saat menonton film sendiri di rumah, seseorang bisa menangis, berteriak, hingga merenung tanpa mengkhawatirkan opini dan penilaian orang lain. Film juga memungkinkan penontonnya untuk tenggelam dalam cerita, menjadi satu dengan tokoh, hingga memperoleh pesan yang terselip dalam cerita. Hal ini bisa membantu proses terapi dan memperoleh inspirasi positif untuk perkembangan diri.
3. Belajar hal baru
Menonton film di bioskop memiliki berbagai manfaat yang amat signifikan, terkhususnya dalam hal pengetahuan juga pemahaman. Dari film, kita dapat menjelajahi budaya yang berbeda dari berbagai daerah, mempelajari sejarah penting suatu negara, serta mengenal tokoh-tokoh berpengaruh yang telah mengubah dunia. Selain itu, menonton film dari luar negeri juga mampu memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar bahasa asing, sehingga dapat meningkatkan kemampuan bahasa kita secara lebih praktis serta menyenangkan.
4. Meningkatkan kesadaran sosial
Film adalah salah satu media komunikasi yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk pola pikir masyarakat. Selain itu, film merupakan sarana untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat dengan cara yang menghibur dan menyenangkan. Banyak film yang diproduksi dengan tujuan untuk mengangkat isu-isu sosial dan lingkungan. Tujuan dibuatnya film dengan tema isu sosial tersebut adalah agar yang menonton menjadi lebih peka dan sadar terhadap isu-isu sosial di sekitarnya.
5. Tingkatkan kemampuan komunikasi
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Turki pada 2017, kebiasaan menonton dan mengulas film, baik melalui tulisan maupun diskusi, dapat memberikan manfaat berupa peningkatan kemampuan komunikasi. Penelitian tersebut dilakukan pada 20 orang yang menonton satu film dalam seminggu selama lima minggu berturut-turut dan melakukan diskusi selama 30 menit setiap setelah menonton film. Selain itu, karena penelitian tersebut dilakukan pada mahasiswa keperawatan, menonton film tampaknya juga membantu mereka untuk lebih memahami kondisi pasien.