KabarMakassar.com — Menjelang lebaran, amat penting untuk lebih memperhatikan kesehatan anak-anak. Pasalnya, terdapat sejumlah penyakit yang kerap menyerang anak-anak pada saat perayaan lebaran.
Menurut Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, ada banyak faktor yang meningkatkan risiko kesehatan anak selama lebaran, misalnya, kebiasaan mereka yang jarang mencuci tangan setelah bermain, yang dapat menyebabkan penularan penyakit.
Selain itu, konsumsi makanan yang tinggi santan atau manis, yang menjadi hidangan khas lebaran, juga mampu memengaruhi kesehatan anak.
Tidak hanya itu, daya tahan tubuh anak-anak, khususnya bayi yang masih dalam tahap perkembangan, belum sepenuhnya terbentuk. Hal tersebut menjadikan mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat muncul selama masa perayaan tersebut.
Penyakit yang sering mengintai anak saat lebaran:
1. Sembelit
Pada saat lebaran, acap kali pola makan anak menjadi tidak teratur dan kurang terkontrol dengan baik. Selain itu, anak juga mungkin menjadi lebih jarang mengonsumsi air putih yang cukup, bahkan terkadang menahan buang air besar (BAB) karena terlalu asyik bermain bersama saudara-saudara atau kerabat yang datang berkunjung.
Padahal, kebiasaan seperti ini bisa meningkatkan risiko anak mengalami gangguan pencernaan, misalnya susah buang air besar atau sembelit, yang tentunya dapat membuatnya merasa tidak nyaman.
Oleh sebab itu, sebagai orang tua, amat penting untuk terus mengingatkan anak agar selalu cukup minum air putih sepanjang hari serta tidak menahan BAB walau sedang seru bermain.
Selain itu, orang tua juga perlu memastikan agar anak mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya akan serat, seperti sayuran juga buah-buahan.
Dengan langkah-langkah sederhana seperti ini, maka anak bisa terhindar dari masalah sembelit dan tetap merasa nyaman, sehingga ia bisa menikmati momen lebaran dengan riang gembira bersama keluarga besar tanpa gangguan kesehatan.
2. Diare
Mengonsumsi makanan yang kaya akan santan dan pedas, seperti opor, gulai, dan rendang, dalam jumlah berlebihan bisa memicu diare pada sebagian anak. Selain itu, ada sejumlah jenis minuman yang sering disajikan selama perayaan lebaran, seperti minuman bersoda dan sirup, juga dapat meningkatkan risiko diare pada anak.
Pengaruh dari makanan dan minuman ini tentu wajib diperhatikan karena bisa memengaruhi sistem pencernaan anak, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak terkendali.
Tidak hanya jenis makanan serta minuman yang harus diperhatikan, kebersihan makanan juga minuman yang diberikan kepada anak juga sangat penting.
Apabila kebersihan makanan serta minuman tidak terjaga dengan baik, risiko anak untuk terinfeksi bakteri E. Coli akan meningkat. Pada beberapa kasus yang lebih serius, infeksi bakteri ini mampu menyebabkan diare yang sangat parah, bahkan berisiko membahayakan kesehatan anak.
Oleh sebab itu, sebagai orang tua, harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan serta minuman yang akan disajikan kepada anak, pastikan semua yang dikonsumsi anak telah terjamin kebersihannya dan tidak menimbulkan risiko penyakit.
Selain itu, amat penting bagi anak untuk selalu mencuci tangan dengan benar setelah bermain dan sebelum makan, agar terhindar dari berbagai jenis infeksi yang bisa mengganggu kesehatannya selama lebaran.
3. Batuk, flu dan sakit tenggorokan
Lebaran memang selalu identik dengan tradisi berkumpul bersama dengan keluarga besar dan saling bersalaman sebagai tanda kebahagiaan dan saling memaafkan. Tetapi, orang tua harus memahami bahwa saat anak berkumpul dan bersalaman dengan banyak orang, risiko terpapar berbagai penyakit, seperti flu, batuk, atau bahkan sakit tenggorokan, juga semakin meningkat.
Hal tersebut terjadi karena dalam situasi seperti itu, orang tua tentu tidak dapat memastikan kondisi kesehatan setiap anggota keluarga yang hadir, dan ini bisa membuat anak terpapar bakteri atau virus yang berbahaya.
Selain itu, faktor lainnya adalah kekebalan tubuh anak yang mungkin sedang dalam kondisi lemah, baik karena faktor kelelahan, perubahan cuaca, atau faktor lainnya. Apabila protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak, tidak dijalankan dengan baik, risiko tertular penyakit akan semakin tinggi.
Oleh sebab itu, amat penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, salah satunya dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta memakai masker, terutama di tengah kerumunan.
Jika memang terdapat anggota keluarga yang sedang tidak sehat, maka orang tua dapat mempertimbangkan untuk membatasi jumlah orang yang hadir atau menyarankan agar mereka menjaga jarak.
Hal itu bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan penularan penyakit dan memastikan anak tetap sehat dan aman selama merayakan lebaran bersama keluarga besar.
4. Sakit gigi
Saat lebaran, anak-anak umumnya amat antusias mengonsumsi makanan serta minuman manis, seperti kue kering, sirup, atau permen, yang memang biasanya menjadi hidangan khas selama perayaan.
Tetapi, jika konsumsi makanan manis ini berlebihan, terutama jika anak tidak disiplin dalam menjaga kebersihan gigi mereka, maka risiko terjadinya masalah kesehatan gigi, seperti sakit gigi ataupun gigi berlubang, dapat meningkat secara signifikan.
Mengingat hal tersebut, orang tua perlu mengingatkan anak untuk selalu menyikat gigi secara rutin, setidaknya dua kali sehari, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur. Selain itu, orang tua juga dapat mendampingi anak agar ia lebih termotivasi untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik.
Selain menyikat gigi secara teratur, ada baiknya juga untuk membatasi konsumsi makanan serta minuman yang mengandung kadar gula tinggi agar kesehatan gigi serta gusi anak tetap terjaga dengan baik. Dengan perhatian serta kebiasaan yang baik, anak dapat menikmati lebaran tanpa khawatir akan gangguan kesehatan gigi.