Beranda News Andi Amran Sulaiman: Pangan dan Energi Jadi Kekuatan Indonesia Tanpa Impor di Masa Depan

KabarMakassar.com — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apabila pangan dan energi telah dikendalikan, maka Indonesia akan mampu menjadi negara super power.
“Pangan kita kendalikan, energi kita kendalikan, inilah yang akan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia dan kalau seperti ini Indonesia 50 tahun kedepan kita tanpa impor,” tukasnya pada SUMU ke III Himpuni di Four Points Hotel by Sheraton, Jumat (21/02).
Ketua Umum IKA Unhas tersebut menjelaskan tentang Indonesia yang dapat menjadi lumbung pangan dan penggerak pangan dunia.
“Setelah Indonesia tidak impor Januari sampai Februari, harga beras dunia 640 turun menjadi 400, kita mempengaruhi dunia karena kita konsumen terbesar untuk beras di dunia. Kita produsen terbesar dunia, 58 persen bahkan 60 persen. Negara lain tergantung pada Indonesia,” jelas Andi Amran.
Ia turut menekankan tentang produksi pertanian. Ketika dilakukan transformasi pertanian dari tradisional menjadi modern maka terdapat peningkatan yang sangat drastis.
“Angkanya naik dari itu 52 persen dan ini lompatan tertinggi selama republik ini ada. Apa yang kita lakukan, refocusing anggaran, efisiensi, efektif, produktif dan itu mutlak,” ucapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan terkait pentingnya ketahanan pangan bagi sebuah negara seperti Indonesia. Beberapa waktu lalu, ia mencontohkan yaitu ketika Indonesia pernah dilanda krisis ekonomi serta Covid-19, hal tersebut bisa dilewati.
Namun, itu berbeda ketika negara Indonesia menghadapi krisis pangan yang merupakan hal vital bagi kesejahteraan masyarakat.
“Pangan sangat strategis untuk Indonesia. Kalau krisis ekonomi Indonesia masih bisa bertahan, krisis seperti Covid 19 Indonesia masih bisa bertahan. Tapi kalau kita krisis pangan, itu menjadi masalah besar,” paparnya.
Ia juga menilai jika tantangan perubahan iklim terhadap ketahanan pangan juga sangat besar dan membutuhkan perhatian serius.
“Kita lihat, apa dampak climate change yang terjadi di belahan dunia, yang terjadi perubahan iklim yang begitu mendadak,” tutup Andi Amran.