Bawa Bendera One Peace, Pedagang Sayur Asal Jeneponto Ditampar Oknum TNI di Bantaeng

3 months ago 40
Bawa Bendera One Peace, Pedagang Sayur Asal Jeneponto Ditampar Oknum TNI di BantaengTangkapan layar (ist).

KabarMakassar.com — Sebuah video mempertontonkan aksi tak terpuji seorang pria yang mengaku anggota TNI menampar seorang pedagang sayur menghebohkan jagad maya.

Video berdurasi 2 menit 56 detik yang menuai banyak kecaman publik ini diperkirakan terjadi di kawasan pasar tradisional Sasaya, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, pada Kamis, (7/8).

Ditengarai, insiden penamparan dan diintimidasi yang dilakukan oleh sang oknum terjadi karena korban mengibarkan Bendera One Peace di mobilnya.

Dalam tayangan tersebut, oknum TNI tampak mengintimidasi dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada korban lantaran membawa bendera One Peace. (Anime).

” ada istriku pak, naliatjaki tamparka, adaji juga anggotaku (anakku),” kata Pardi.

Begini dek, kalau kau merasa keberatan silahkan melapor. Ayo kita lapor ke Polisi,” jawab sang oknum TNI.

“Bukan peringatan itu pak kalau dipukul ditempatki,” jawab Pardi.

“Ndak-ndak, kalau kau merasa keberatan silahkan lapor ke Polisi. Bendera ini saya sita, fotonya ada sama saya dengan mobilmu, karena sekarang kita dalam keadaan 17 agustus,” imbuh sang oknum.

“Keberatanka pak,” jawab korban.

Diketahui, korban yang merupakan seorang warga Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto bernama Pardi (20).

Hal itu pun dibenarkan langsung kakak kandung korban bernama Dandi Thoriq, pasca rekaman video adiknya viral di sosial media.

“Jadi adik saya itu bernama Pardi, pedagang sayur warga Jeneponto, Kecamatan rumbia. Jualannya itu di jual di terminal Sasayya Bantaeng, Sulsel,” ujar Dandi saat dikonfirmasi Tim Kabarmakassar.com, Jumat (8/8) malam.

Diceritakan, insiden penamparan ini tiba-tiba terjadi dikala adiknya dicegat seorang pria yang mengakui dirinya sebagai anggota TNI ditengah jalan saat mobilnya memasuki areal pasar Sasaya.

“Pada hari kejadian, sebelum masuk terminal, tiba-tiba datang oknum TNI Babinsa menghadang mobil adik saya, lalu tanpa basa basi, memfoto plat mobil, bendera anime, sama Adek, ipar dan ponakan saya,” kata Dandi.

Pelaku penamparan yang diketahui bertugas di kesatuan Kodim 1410 Bantaeng ini kemudian mencopot bendera One Peace dan mencecar Pardi dengan sejumlah pertanyaan.

“TNI ini bertanya, Kau tau kah bendera apa ini? dijawab sama Adek saya “iya pak, itu bendera anime. Sibapak nanya lagi kau tau artinya apa?Dijawab lagi sama Adek saya, iya pak tau,” tutur Dandi.

Ketegangan kian memuncak, disaat pria tersebut meminta bukti kepemilikan kendaraan korban dan memfotonya sambil bertanya ” kau warga negara apa? Indonesia pak,”jawab Pardi.

Meski Pardi sudah menyebutkan bahwa status kewarganegaraan Indonesia, sang oknum TNI kembali mencecar Pardi dengan pertanyaan yang sama dan langsung menampar adiknya. Situasi itu pun menarik perhatian warga sekitar hingga berkerumun dilokasi. ” Kau warga negara apa? (Dengan nada yg tinggi) sambil menampar adik saya,” jelasnya.

Pasca kejadian ini, Dandi menyebut jika adiknya mengalami trauma psikologi. Bahkan tak berani menjual sayuran di kawasan tersebut. “Per hari ini, adik saya belum berani untuk jualan,” imbuhnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news