
KabarMakassar.com – Pemerintah Kabupaten Gowa bersama Kementerian Kebudayaan RI membahas kelanjutan rencana pembangunan Replika Istana Balla Lompoa di Cape Town, Afrika Selatan.
Pertemuan berlangsung di Museum Istana Balla Lompoa, Senin (11/08), saat Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang menerima kunjungan Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T. D. Renoastuti.
Bupati Husniah menyampaikan rasa bangga atas perhatian pemerintah pusat terhadap pelestarian budaya Gowa di kancah internasional.
Menurutnya, replika Istana Balla Lompoa di Cape Town bukan sekadar bangunan, melainkan simbol kerinduan diaspora Gowa yang sulit kembali ke tanah leluhur.
“Ini adalah jembatan emosional dan budaya,” ujarnya.
Sebagai wujud keseriusan, Pemkab Gowa telah menyiapkan anggaran untuk tahap awal pembangunan. Namun, ia mengakui prosesnya akan memakan waktu cukup panjang karena menggunakan bahan utama berupa kayu berkualitas tinggi.
Pemkab berharap pemerintah pusat dapat melanjutkan estafet pembangunan hingga rampung.
“Kami tidak pesimis. Jika belum bisa selesai tahun ini, minimal ada peletakan batu pertama sebagai tanda keseriusan pemerintah daerah. Semoga ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengangkat budaya lokal ke panggung dunia,” kata Husniah.
Dirjen Endah menekankan pentingnya peran budaya dalam diplomasi global, terutama di era digital.
Ia mengingatkan bahwa teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), dapat mendekatkan maupun menjauhkan manusia jika tidak digunakan dengan bijak.
“Kehadiran fisik tetap penting, terutama untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Program pembangunan replika ini dinilai strategis karena bertepatan dengan sejumlah momentum besar. Selain G20 dan rencana kunjungan Presiden Prabowo ke Afrika Selatan, tahun 2026 akan menjadi peringatan 400 tahun kelahiran Syekh Yusuf, tokoh besar asal Gowa yang berpengaruh di Afrika Selatan.
“Kita bisa memberikan kontribusi budaya dari Indonesia, khususnya Gowa, kepada masyarakat diaspora dan Afrika Selatan,” ujar Endah.
Ia menambahkan, Kementerian Kebudayaan siap mendukung proyek ini melalui berbagai bentuk bantuan dan kolaborasi dengan sektor swasta. Dewan Pengatur Museum dan Cagar Budaya yang melibatkan pengusaha dan pecinta budaya juga akan dilibatkan.
Replika Istana Balla Lompoa merupakan bagian dari upaya memperkuat diplomasi budaya Indonesia dan penghormatan terhadap jasa Syekh Yusuf sebagai penyebar Islam dan pejuang kemerdekaan di Afrika Selatan.
Kehadirannya diharapkan menjadi pusat interaksi budaya, edukasi, dan penghubung sejarah antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Pertemuan ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Andy Azis, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gowa Ratnawati, Direktur Promosi Kebudayaan Kemenbud Undri, serta staf Direktorat Promosi Kebudayaan.