DPRD Makassar Desak Pemkot Tuntaskan Revitalisasi Lapangan Karebosi

1 month ago 23
DPRD Makassar Desak Pemkot Tuntaskan Revitalisasi Lapangan KarebosiKetua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) segera melanjutkan proyek revitalisasi Lapangan Karebosi yang telah terbengkalai selama hampir dua tahun.

Proyek bernilai Rp73 miliar itu kini menunggu tindak lanjut setelah audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) rampung.

Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, menilai Lapangan Karebosi sebagai ruang publik ikonik seharusnya dimanfaatkan secara optimal.

Menurutnya, penundaan yang terlalu lama berpotensi merugikan masyarakat yang membutuhkan fasilitas tersebut.

“Sudah 19 bulan Karebosi terbengkalai. Kalau hasil audit BPKP sudah selesai dan dinyatakan clear, maka lebih cepat dilanjutkan, lebih baik. Ini fasilitas publik, jangan terus dibiarkan terbengkalai,” kata Ari, Senin (11/08).

Ia menyebut, rencana kelanjutan proyek bisa dibahas dalam APBD Perubahan 2025 dan pengerjaan fisik dapat dimasukkan ke APBD Pokok 2026.

Meski memahami adanya proses transisi pemerintahan, Ari menegaskan Pemkot perlu menunjukkan komitmen nyata, bukan sekadar menunda dengan alasan kehati-hatian.

“Prinsip kehati-hatian itu penting, tapi manfaat bagi masyarakat juga harus diprioritaskan. Jangan sampai transisi pemerintahan jadi alasan untuk menunda,” ujarnya.

Ari memastikan, tidak ada kerugian daerah akibat penghentian sementara proyek tersebut. Sebaliknya, kontraktor pelaksana yang dinilai wanprestasi telah dikenai sanksi sesuai aturan. “Proyek ini awalnya dirancang di era Wali Kota sebelumnya. Tapi karena kontraktor wanprestasi, kontraknya diputus dan dikenakan denda. Jadi, tidak ada kerugian negara,” jelas legislator dari Fraksi NasDem itu.

Dengan selesainya audit BPKP, DPRD berharap Pemkot segera mengambil langkah konkret agar Lapangan Karebosi kembali menjadi pusat aktivitas warga Makassar.

Sebelumnya, Sekertaris Komisi D DPRD Makassar, dr. Fahrizal Arrahman Husain.

Ia menyayangkan terbengkalainya fungsi utama lapangan yang dahulu menjadi tempat favorit warga, khususnya para lansia, untuk berolahraga ringan dan bersosialisasi.

“Dulu Karebosi adalah lapangan yang bagus, digunakan untuk jogging atau jalan santai, terutama oleh orang-orang tua. Sekarang lintasannya rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Sayang sekali, lapangan ini malah terabaikan,” ujar sekertaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, Sabtu (14/06) lalu.

Menurutnya, perhatian terhadap pembenahan Lapangan Karebosi harus masuk dalam prioritas pembahasan anggaran, baik di Badan Anggaran (Banggar) DPRD maupun dalam pembahasan APBD Perubahan mendatang.

Fokus utama adalah perbaikan lintasan jogging yang rusak dan tak lagi layak pakai, agar fungsi ruang publik ini bisa segera dipulihkan.

“Ini menyangkut hak masyarakat atas ruang terbuka yang sehat dan aman. Terlebih lansia, mereka sangat membutuhkan fasilitas seperti ini untuk menjaga kebugaran tanpa harus ke tempat tertutup,” lanjutnya.

Fahrizal juga mengkritik keras Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar yang dianggap lalai dalam mengawal proyek rehabilitasi Karebosi.

Ia mengungkapkan bahwa persoalan bermula dari proses tender yang longgar, hingga menyebabkan kontraktor pemenang proyek gagal melanjutkan pekerjaan akibat kekurangan modal.

“Kontrak kemarin bermasalah. Jaminan dari pemenang tender terlalu mudah diberikan, akhirnya mereka tidak sanggup melanjutkan pengerjaan karena sudah tidak punya biaya,” ungkapnya.

Akibat kegagalan pelaksanaan tersebut, proyek pembenahan terhenti, sementara masyarakat kehilangan akses terhadap salah satu fasilitas olahraga dan interaksi sosial paling vital di kota ini.

Fahrizal menilai bahwa lemahnya proses seleksi dan pengawasan adalah akar dari persoalan yang harus segera dievaluasi secara menyeluruh.

Ia pun mendesak agar proses lelang proyek ke depan, termasuk untuk kelanjutan rehabilitasi Karebosi, dilaksanakan dengan ketat dan akuntabel.

Menurutnya, jaminan bank sebagai syarat pemenangan proyek harus benar-benar disertai dengan verifikasi kemampuan pelaksanaan, bukan hanya formalitas administratif.

“Kami beri peringatan agar proses lelang berikutnya diperbaiki. Jangan lagi asal jaminan bank tanpa kejelasan kemampuan realisasinya,” tegas Fahrizal.

Ia optimistis, apabila proses pengadaan dibenahi dan anggaran dialokasikan dengan serius, Lapangan Karebosi dapat kembali difungsikan optimal sebagai pusat aktivitas masyarakat.

Tak hanya untuk olahraga, tetapi juga sebagai ruang inklusif yang menghidupkan interaksi sosial warga dari berbagai usia dan latar belakang.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news