
KabarMakassar.com — Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengungkapkan harga bawang merah mengalami kenaikan signifikan di 300 kabupaten/kota di Indonesia. Peningkatan ini bahkan menempatkan bawang merah sebagai komoditas utama penyumbang inflasi di banyak daerah.
“Kita lihat bawang merah di 300 kabupaten dan kota,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (11/08).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti membenarkan pernyataan tersebut.
Ia menjelaskan, bawang merah menjadi salah satu pendorong inflasi pada Juli 2025. Data BPS menunjukkan, pada minggu pertama Agustus 2025, harga rata-rata bawang merah nasional mencapai Rp53.592 per kilogram (kg), naik 13,84 persen dibandingkan rata-rata Juli 2025.
Di beberapa wilayah, harganya bahkan lebih tinggi. Di Kabupaten Humbang Hasundutan tercatat Rp56.800 per kg, di Tapanuli Selatan Rp55.400 per kg, dan di Aceh Singkil Rp54.500 per kg.
Sementara itu, data Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dikutip dari Antara menunjukkan harga cabai rawit merah di tingkat konsumen Rp49.173 per kg, turun dari Rp51.749 per kg.
Untuk bawang merah versi Bapanas, harganya tercatat Rp49.956 per kg, menurun dari Rp54.145 per kg.
Berdasarkan Panel Harga Bapanas, komoditas beras juga mengalami penurunan harga di tingkat pedagang eceran nasional:
- Beras premium: Rp16.121 per kg, turun dari Rp16.253 per kg.
- Beras medium: Rp14.354 per kg, turun dari Rp14.462 per kg.
- Beras SPHP: Rp12.564 per kg, turun tipis dari Rp12.675 per kg.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan KabarMakassar.com di Pasar Antang, harga tomat dan cabai mulai menunjukkan penurunan, sementara bawang merah justru melonjak tajam.
Firman, salah satu pedagang di Pasar Antang, menyebut harga tomat yang sempat menembus Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram pada Juli, kini turun menjadi Rp20.000.
Tak hanya itu, harga cabai juga mulai turun. Cabai rawit merah dijual Rp40.000 per kilogram, cabai merah besar Rp30.000, dan cabai merah keriting Rp25.000.
“Lumayan sudah semua harga, waktu bulan tujuh itu harga terlalu tinggi semua karena cabai keriting Rp50.000, cabai besar Rp40.000, tomat juga tinggi,” ujarnya pada Selasa (05/08).
Namun, harga bawang merah justru naik drastis, berkisar Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram. Sementara bawang putih dijual lebih murah, sekitar Rp35.000 per kilogram.
Hal senada disampaikan Indah, pedagang kebutuhan campuran. Ia menyampaikan bahwa kenaikan tertinggi di kiosnya terletak pada komoditi bawang merah yang tembus hingga Rp60.000 per kilogram, sementara bawang putih dipatok lebih rendah untuk satu kilogramnya yakni Rp40.000.
Sementara itu, pedagang pasar tradisional lainnya, Suarni mengatakan bahwa harga beras medium dan premium terbilang masih terlampau tinggi bahkan di awal Agustus ini.
Nurlia salah satu pembeli di pasar tradisional mengaku, kenaikan harga yang cukup signifikan membuatnya lebih selektif dalam membeli kebutuhan pangan. Terutamanya, beras dan bahan pangan lainnya yang sempat naik beberapa waktu lalu.
“Kalau tomat naik saya beli setengah kilogram saja, tapi sekarang sudah mulai turun saya bisa beli satu kilogram, akan tetapi beras dan bawang merah naik lagi jadi bawang merah saya beli sedikit saja tidak sampai setengah kilogram supaya tidak terlalu mahal. Kalau beras belum turun harganya jadi saya pilih yang lebih murah harganya,” pungkasnya.