Hari Penentuan Ketua Hanura Sulsel: Panglima Ta vs Ambarala, Siapa Pilihan DPP!

1 month ago 21
 Panglima Ta vs Ambarala, Siapa Pilihan DPP!Muhammad Hasan Basri Ambarala (Kiri), dan Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki (Kanan), (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Hanura Sulawesi Selatan resmi digelar hari ini di Makassar, Rabu (13/08).

Agenda puncak ini akan menentukan siapa yang memimpin Hanura Sulsel lima tahun ke depan.

Ketua Panitia Musda, Irmawati Sila, menegaskan seluruh kandidat tetap diundang mengikuti proses. Namun, ia menekankan bahwa penentuan nama ketua sepenuhnya berada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura.

“Besok baru kita lihat. Kelimanya tetap diundang. Itu merupakan kewenangan DPP. Saya sebagai ketua panitia hanya menyukseskan Musda ini,” ujarnya.

Irmawati mengaku tidak ingin berkomentar soal peta kekuatan lima kandidat yang sebelumnya mencuat. “Itu semua keputusan DPP. Saya fokus pada teknis dan suksesnya pelaksanaan,” tegasnya.

Musda dijadwalkan dibuka pukul 13.00 WITA dan dihadiri langsung Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO), Sekjen Benny Rhamdani, serta jajaran elite DPP. Rangkaian acara meliputi penyambutan ketua umum, rapat pleno, dan pemilihan ketua pada sesi akhir.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Prof Sukri Tamma, memprediksi persaingan mengerucut pada dua nama utama, Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki atau Panglima Ta’ dan Muhammad Hasan Basri Ambarala.

Menurut Sukri, siapa pun yang ditunjuk akan menjadi hasil kalkulasi strategis DPP. “Tentu DPP akan memilih figur yang dianggap mampu membawa Hanura Sulsel ke depan lebih baik. Apalagi periode ini Hanura Sulsel agak tertinggal dan butuh kerja keras,” katanya.

Ia menilai posisi ketua DPW sangat krusial untuk menggerakkan mesin partai sekaligus mempersiapkan strategi menuju kontestasi besar seperti Pilgub Sulsel 2029.

“DPP pasti menginginkan Hanura Sulsel kembali terdorong meraih lebih banyak kursi. Persiapan untuk 2029 harus dimulai sejak sekarang,” jelasnya.

Sukri memetakan, Panglima Ta’ memiliki basis kekuatan dari latar belakang militer, sementara Ambarala adalah mantan birokrat dengan pengalaman di pemerintahan daerah. Figur lain yang pernah mencuat antara lain Mappatunru dari DPC Jeneponto, namun ia tidak mengikuti sesi wawancara di DPP.

“Hanura Sulsel memang kerap dipimpin purnawirawan militer. Ini menjadi tradisi yang tak bisa dilepaskan dari sejarah internal partai. Persaingan kini bergantung pada siapa yang dianggap kuat di internal dan punya nilai jual di eksternal,” ungkap Sukri.

Selain dua poros utama, beberapa nama lain juga terdaftar sebagai kandidat, di antaranya Ketua DPC Hanura Wajo Dr. Andi Syahrial Makkuradde, pengusaha katering Jack Serdes, dan pengusaha media luar ruang Dedi Jusman.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news