
KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah dengan turun 0,14% atau 9,26 poin ke level 6.655,78 hingga pukul 11.10 WIB. Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.618 hingga 6.707.
Padahal, saat pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 0,36% atau 24,01 poin menuju level 6.689,05 pukul 09.02 WIB.
Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.684 hingga 6.707. Sebanyak 193 saham menguat, 93 melemah dan 185 saham stagnan.
Diketahui, pasar saham Indonesia kembali menunjukkan tren positif. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dan menguji level 6.686-6.762 pada perdagangan hari ini, Kamis (13/03).
Setelah ditutup di zona hijau kemarin, optimisme investor semakin meningkat, didorong oleh volume pembelian yang solid.
Tim analis MNC Sekuritas mencatat bahwa IHSG menguat 1,82% ke level 6.665 pada perdagangan Rabu (12/03) kemarin, IHSG berhasil menembus garis rata-rata MA20.
Jika IHSG mampu melampaui level 6.682, diperkirakan akan membentuk wave (c) dari wave [y], membuka peluang uji level 6.686-6.762 sebagai area resistansi terdekat dalam pola wave B.
Namun, jika gagal menembus level tersebut, IHSG berpotensi terkoreksi ke kisaran 6.408-6.484. Untuk perdagangan hari ini, level support IHSG diperkirakan berada di rentang 6.361-6.246, sementara level resistansi ada di 6.698-6.818.
Sejumlah saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas untuk perdagangan hari ini antara lain AKRA, BBRI, BMRI, dan HRUM.
Sementara itu, optimisme di pasar saham tidak hanya datang dari dalam negeri.
Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut bahwa penguatan IHSG dan bursa Asia kemarin dipicu oleh sentimen positif setelah Ukraina menyepakati gencatan senjata 30 hari dengan Rusia dalam pertemuan dengan AS di Arab Saudi.
Namun, euforia ini sedikit tertahan oleh ketidakpastian kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump serta kekhawatiran akan potensi resesi ekonomi global.
Para pelaku pasar juga mencermati rilis data inflasi AS yang diperkirakan turun dari 3% menjadi 2,9% secara tahunan (YoY) dan dari 0,5% menjadi 0,3% secara bulanan (MoM). Jika inflasi benar-benar melambat, peluang pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini semakin terbuka.
Di sisi lain, mata uang Yuan mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir, didukung oleh pelemahan dolar AS akibat ketidakpastian kebijakan ekonomi Trump.
Dari dalam negeri, kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia tetap kuat setelah Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada 2025. Meski masih di bawah target APBN yang sebesar 5,2%, proyeksi ini tetap lebih baik dibandingkan banyak negara dengan peringkat ‘BBB’.
Dilansir dari Bloomber, berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker:
BRI Danareksa Sekuritas
– MIKA
– GOTO
– TLKM
BNI Sekuritas
– BBRI
– WIFI
– MBMA
– RATU
– JPFA
– CUAN
Phillip Sekuritas
– BMRI
– ASII
– JARR
MNC Sekuritas
– BBRI
– BMRI
– AKRA
– HRUM
CGS International Sekuritas
– MYOR
– SIDO
– ERAA
– AKRA
– BBCA
– BBRI
Phintraco Sekuritas
– PGAS
– TLKM
– BBCA
– BBRI
– ASII
Panin Sekuritas
– MIDI
– ISAT
– JPFA
Mirae Asset Sekuritas
– ASII
– BREN
– GJTL
– JSMR
– ULTJ
– ANJT
– IOTF
– LABA
Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.