IHSG Melemah, Saham Tertentu Masih Mampu Menguat di Tengah Tekanan Pasar

2 days ago 14

KabarMakassar.com — Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (16/04) kemarin ditutup dengan sentimen negatif. Meskipun sejumlah saham unggulan masih mencatatkan penguatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara keseluruhan justru mengalami tekanan hingga ditutup di zona merah.

Kondisi ini terjadi di tengah dinamika pasar global yang turut memengaruhi pergerakan investor domestik, termasuk kekhawatiran akan dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta menjelang libur panjang yang menyebabkan kecenderungan aksi ambil untung.

Pada akhir sesi perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,65% atau turun 41,62 poin ke level 6.400,05. Indeks sempat dibuka di angka 6.461,27 dan mencapai titik tertinggi harian di 6.469,59 sebelum akhirnya tertekan.

Data dari BEI menunjukkan, dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 261 saham menguat, 355 saham turun, dan 344 lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar pada hari itu tercatat sebesar Rp11.036 triliun.

Beberapa saham dengan kapitalisasi besar masih mampu menunjukkan performa positif. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatat kenaikan sebesar 2,04% ke level Rp7.500. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga naik sebesar 1,22% ke Rp2.480, disusul PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang tumbuh 1,41%.

Namun, pelemahan IHSG tak terelakkan karena sejumlah saham unggulan lainnya justru terkoreksi. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memimpin pelemahan dengan penurunan 5,08% menjadi Rp5.600. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turut melemah 4,21% ke Rp4.100. Koreksi juga tercatat pada saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 1,85% ke Rp4.780, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang susut 1,70%, serta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terkoreksi 1,17%.

Head of Research di Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menjelaskan bahwa secara teknikal, indikator MACD menunjukkan sinyal pergerakan mendatar (sideways), sementara Stochastic RSI berada di area overbought. Ia menyarankan agar investor mewaspadai potensi koreksi lanjutan menuju level support di 6.425. Sebelumnya, pada sesi pertama perdagangan, IHSG sempat melemah 0,13% ke posisi 6.433,28.

Senada, Reza Priyambada dari Reliance Sekuritas Indonesia mengungkapkan bahwa secara teknikal, pola candle IHSG hari itu membentuk formasi bullish harami di atas MA5 dan MA20. Namun, indikator Stochastic golden cross yang mendekati area jenuh beli menunjukkan potensi pelemahan lanjutan.p

Keesokan harinya, pada perdagangan hari ini, Kamis (17/4), IHSG dibuka naik tipis sebesar 13 poin atau 0,2% ke level 6.407,02. Dalam pembukaan tersebut, 178 saham tercatat menguat, 101 saham melemah, dan 215 tidak mengalami perubahan. Nilai transaksi mencapai Rp272,32 miliar dari 353,8 juta saham yang diperdagangkan dalam 34.892 kali transaksi.

Sementara itu, bursa Asia-Pasifik dibuka di zona hijau. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,48% dan indeks Topix menguat 0,25%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,54%, sedangkan indeks Kosdaq bertumbuh lebih tinggi, yakni 1,05%. Bursa Australia juga mencatatkan kenaikan ringan sebesar 0,27% pada indeks S&P/ASX 200.

Namun, berbeda dengan bursa Asia, Wall Street mengalami tekanan kuat semalam. Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menyatakan kekhawatiran akan dampak perang dagang terhadap inflasi dan ketenagakerjaan, memicu aksi jual besar-besaran. Saham teknologi, khususnya Nvidia, anjlok 6,9% dan mendorong Nasdaq turun 3,07% ke level 16.307,16. Indeks S&P 500 juga turun 2,24%, sedangkan Dow Jones ditutup melemah 1,73% atau 699,57 poin ke posisi 39.669,39.

Situasi global yang memanas turut didorong oleh ketegangan perang dagang antara AS dan China. Pemerintah AS mengancam akan mengenakan tarif hingga 245% terhadap produk asal China, sebagai respons atas kebijakan China yang sebelumnya menaikkan tarif terhadap barang dari AS hingga 125%.

Gedung Putih menyebut langkah tersebut sebagai bentuk pembalasan. Meski demikian, pihak China melalui pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian, menyatakan bahwa mereka tidak takut menghadapi tekanan dari Washington.

Kondisi tersebut menciptakan ketidakpastian tambahan di pasar global dan diperkirakan akan terus menekan IHSG dalam waktu dekat. Investor diharapkan tetap waspada, terutama menjelang libur panjang yang berpotensi mendorong aksi ambil untung oleh pelaku pasar.

Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.

BRI Danareksa Sekuritas
BBTN
ANTM

BNI Sekuritas
HRTA
PSAB
AMRT
MBMA
PTRO
BRIS

Phillip Sekuritas
TSPC
SSMS

MNC Sekuritas
ADRO
MBMA
PTRO
RATU

CGS International Sekuritas
BRMS
PSAB
HRTA
ANTM
JPFA
ERAA

Phintraco Sekuritas
MAPI
MTEL
KLBF
JSMR
PSAB

Panin Sekuritas
AMRT
TAPG
GOTO

Mirae Asset Sekuritas
AKRA
BREN
BUKA
LSIP
RAJA
CBDK
OBAT
AADI

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news