IHSG Menguat di Awal Sesi, Tapi Ancaman Koreksi Masih Mengintai

6 hours ago 2

Beranda Ekonomi Bisnis IHSG Menguat di Awal Sesi, Tapi Ancaman Koreksi Masih Mengintai

IHSG Menguat di Awal Sesi, Tapi Ancaman Koreksi Masih Mengintai Ilustrasi Saham (Dok: KabarMakassar).

banner 468x60

KabarMakassar.com — Pasar saham Indonesia memulai perdagangan hari ini dengan optimisme, ditandai dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,71% atau naik 46,3 poin ke level 6.592,48 pada pukul 09.02 WIB, Rabu (12/03).

Sejak pembukaan, indeks bergerak dalam rentang 6.566 hingga 6.595, dengan 212 saham mencatatkan kenaikan, 108 saham melemah, dan 188 saham stagnan.

Pemprov Sulsel

Meskipun mengawali sesi dengan positif, IHSG masih berpotensi mengalami tekanan koreksi lebih lanjut.

Tim analis MNC Sekuritas memperkirakan bahwa indeks dapat melemah ke kisaran 6.408-6.484 dalam perdagangan hari ini, setelah sebelumnya ditutup turun 0,79% ke level 6.545 pada Selasa (11/03).

Tekanan jual yang masih berlangsung membuat pergerakan IHSG berada dalam pola wave [y] dari wave B, dengan kemungkinan uji penguatan ke area 6.686-6.762 sebelum kembali terkoreksi.

“Potensi koreksi lanjutan masih terbuka dengan level support berada di kisaran 6.361 dan 6.246, sementara resistansi IHSG diperkirakan di level 6.698 hingga 6.818,” ungkap tim analis MNC Sekuritas dalam riset hari ini, Rabu (12/03)

Di tengah dinamika pasar, beberapa saham yang direkomendasikan untuk perdagangan hari ini antara lain ANTM, BBCA, MLPL, dan ULTJ, yang diprediksi memiliki prospek menarik dalam pergerakan jangka pendek.

Sebelumnya, sentimen negatif bertambah setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat pasar saham dan obligasi Indonesia.

Bank investasi asal Amerika Serikat itu memangkas peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight.

Selain itu, peringkat obligasi negara bertenor 10 hingga 20 tahun juga diturunkan menjadi netral, setelah sebelumnya menjadi salah satu yang paling disukai pasar.

Keputusan Goldman Sachs ini didorong oleh meningkatnya risiko fiskal dan ketidakpastian ekonomi domestik. Bank investasi tersebut menaikkan perkiraan defisit fiskal Indonesia untuk tahun 2025 menjadi 2,9% dari produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,5% dari PDB.

Peningkatan defisit ini dipicu oleh berbagai kebijakan pemerintah, seperti realokasi anggaran, pembentukan sovereign wealth fund (SWF) Daya Anagata Nusantara (Danantara), serta perluasan kebijakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Langkah-langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan semakin besarnya tekanan pada anggaran negara.

Dari sisi pasar obligasi, Goldman Sachs menilai surat utang jangka panjang Indonesia berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut akibat meningkatnya risiko fiskal. Hal ini berkontribusi pada pelemahan pasar keuangan secara keseluruhan.

Berikut rekomendasi saham hari ini yang dirangkum dari sejumlah broker.
BRI Danareksa Sekuritas

  • UNVR
  • SMIL

BNI Sekuritas

  • BBCA
  • RAJA
  • SCMA
  • TLKM
  • PTRO
  • CTRA

Phillip Sekuritas

  • RGAS
  • CYBR

MNC Sekuritas

  • ANTM
  • BBCA
  • MLPL
  • ULTJ

CGS International Sekuritas

  • ASII
  • BBNI
  • JPFA
  • AKRA
  • MAPI
  • SSIA

Phintraco Sekuritas

  •  ASII
  • BBNI
  • BMRI
  • AUTO
  • ANTM

Panin Sekuritas

  • BBNI
  • MARK
  • MTDL
  • KIJA

Mirae Asset Sekuritas

  • AADI
  • BUMI
  • EMTK
  • NCKL
  • UNTR

Samuel Sekuritas

  • BBRI
  • PTRO
  • ANTM
  • TAPG
  • ENRG
  • WIFI

Disclaimer: Saham-saham yang direkomendasikan di atas mencerminkan potensi tren kenaikan berdasarkan analisis teknikal dan fundamental. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati kondisi pasar dan melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Berita ini tidak bersifat mengajak untuk membeli produk tertentu.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news