IHSG Tertekan, Sentimen Global dan Domestik Belum Memberikan Angin Segar

4 days ago 2

banner 468x60

KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan mengalami tekanan dalam jangka pendek seiring belum adanya dorongan positif baik dari sentimen global maupun domestik.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,28% atau turun 20,73 poin ke level 7.266,46 pada penutupan perdagangan Senin (11/11) kemarin. Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 7.182,31 hingga 7.287,25

Pemprov Sulsel

Sentimen Negatif dari Dalam dan Luar Negeri
Analis dari Indo Premier Sekuritas, Jovent Muliadi, menyatakan bahwa tekanan terhadap IHSG masih akan berlanjut dalam waktu dekat.

Menurutnya, baik faktor domestik maupun internasional belum memberikan sentimen positif yang kuat untuk mengangkat indeks.

Dia juga mencermati pembentukan Badan Pembiayaan Infrastruktur (BPI) Danantara yang berpotensi meningkatkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga bisa mempengaruhi likuiditas pasar dan stabilitas nilai tukar.

Jovent menambahkan bahwa meski beberapa saham saat ini sudah mulai menunjukkan valuasi yang menarik, investor disarankan untuk tetap waspada.

Hal ini mengingat sejumlah faktor eksternal seperti rencana tarif dagang baru dari Amerika Serikat di bawah kebijakan Trump, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari beberapa bank BUMN, serta program pengampunan utang untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

MNC Sekuritas Prediksi Koreksi Lanjutan
Sejalan dengan pandangan Indo Premier Sekuritas, Tim Analis dari MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi melanjutkan tren koreksi.

Pihaknya memperkirakan IHSG akan mencoba menguji level support di 7.169 pada perdagangan hari ini.

IHSG Sempat Menguat di Pembukaan Perdagangan
Meski demikian, IHSG sempat dibuka menguat pada sesi awal perdagangan hari ini. Data Bloomberg pada pukul 09:02 WIB menunjukkan IHSG naik 0,59% ke level 7.309, dengan 190 saham mengalami penguatan, 397 saham melemah, dan 308 saham stagnan.

Rekomendasi untuk Investor
Para analis menyarankan agar investor tetap berhati-hati dalam menyusun strategi investasi. Selain mencermati perkembangan kebijakan domestik, para pelaku pasar juga disarankan untuk memantau perkembangan global, terutama terkait kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang dapat mempengaruhi aliran dana asing ke pasar saham Indonesia.

Beberapa perusahaan sekuritas telah merilis rekomendasi teknikal untuk sejumlah saham potensial yang dapat menjadi pilihan investor dalam perdagangan pekan ini. Berikut adalah rangkuman rekomendasi saham dari Phintraco Sekuritas, RHB Sekuritas, dan MNC Sekuritas.

Rekomendasi dari Phintraco Sekuritas

1. TOBA (TBS Energi Utama)
– Entry Level: 520
– Stoploss: di bawah 498
– Target: 550-575
Saham TOBA disarankan untuk entry di level 520 dengan target kenaikan hingga 575. Investor diimbau untuk menetapkan level stoploss di bawah 498 guna meminimalkan risiko.

2. JPFA (Japfa Comfeed Indonesia)
– Entry Level: 1.700
– Stoploss: di bawah 1.640
– Target: 1.800-2.000
JPFA direkomendasikan untuk entry di 1.700 dengan target kenaikan hingga 2.000, dan stoploss di bawah 1.640.

3. PWON (Pakuwon Jati)
– Entry Level: 434
– Stoploss : di bawah 422
– Target: 456-470
Bagi investor yang tertarik pada sektor properti, PWON bisa menjadi opsi dengan entry di level 434 dan potensi target hingga 470.

Rekomendasi dari RHB Sekuritas

1. GOTO (GoTo Gojek Tokopedia)
– Strategi: Buy
– Breakout Level: 63
– Target: 70-74
– Exit: di bawah 61
RHB Sekuritas optimis pada GOTO yang diprediksi breakout di level 63 dengan target 74, namun disarankan untuk keluar jika saham turun di bawah 61.

2. INTP (Indocement Tunggal Prakarsa)
– Strategi: Buy
– Breakout Level: 6.900
– Target: 7.300-7.675
– Exit: di bawah 6.675
Saham INTP direkomendasikan beli jika mencapai level 6.900 dengan target hingga 7.675, dan exit level di bawah 6.675.

3. BUKA (Bukalapak)
– Strategi: Buy
– Breakout Level: 118
– Target: 129-141
– Exit: di bawah 115
RHB Sekuritas melihat potensi BUKA untuk mencapai breakout di 118 dan target harga di kisaran 141.

4. TOBA
– Strategi : Buy
– Breakout Level: 515
– Target: 575-660
– *Exit*: di bawah 498
TOBA juga menjadi pilihan dengan potensi breakout di 515 dan target harga hingga 660.

Rekomendasi dari MNC Sekuritas
1. GOTO
– Strategi: Speculative Buy
– Entry Level: 63-65
– Stoploss: di bawah 61
– Target: 68-71
MNC Sekuritas menyarankan aksi beli spekulatif untuk GOTO pada kisaran 63-65 dengan target 71.

2. ITMG (Indo Tambangraya Megah)
– Strategi: Buy on Weakness
– Entry Level: 24.500-25.000
– Stoploss: di bawah 24.400
– Target: 25.825-26.625
Investor dapat mempertimbangkan ITMG pada level entry 24.500 dengan target hingga 26.625.

3. PNBN (Bank Panin)
– Strategi: Buy on Weakness
– Entry Level: 1.925-1.995
– Stoploss: di bawah 1.855
– Target: 2.070-2.160
PNBN direkomendasikan untuk dibeli ketika harga melemah, dengan target harga mencapai 2.160.

4. ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry)
– Strategi: Buy on Weakness
– Entry Level: 1.680-1.700
– Stoploss: di bawah 1.670
– Target: 1.730-1.765
ULTJ disarankan untuk entry di kisaran 1.680 dengan target 1.765.

Rekomendasi ini memberikan peluang bagi investor untuk mempertimbangkan berbagai saham di sektor energi, teknologi, dan properti. Meski demikian, investor diharapkan tetap berhati-hati dan mempertimbangkan level stoploss untuk mengelola risiko di tengah fluktuasi pasar yang terjadi.

Sebagai catatan, keputusan investasi tetap harus didasarkan pada analisis menyeluruh sesuai dengan profil risiko masing-masing investor. Berita ini tidak bermaksud mengajak untuk membeli atau menjual saham. Seluruh keputusan merupakan tanggung jawab investor.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news