IHSG Menguat 2,48% dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Meningkat Signifikan

10 hours ago 2

banner 468x60

KabarMakassar.com — Sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 2,48%, mengakhiri perdagangan di level 6.803 dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di posisi 6.638.

Tren positif ini diiringi oleh peningkatan kapitalisasi pasar yang tumbuh 3,37% menjadi Rp11.786 triliun dari Rp11.401 triliun pada pekan sebelumnya.

Pemprov Sulsel

Peningkatan ini mencerminkan optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh tantangan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata volume transaksi harian mencatat lonjakan sebesar 18,99%. Jika pekan lalu tercatat sebanyak 15,45 miliar lembar saham yang diperdagangkan, pekan ini jumlahnya meningkat menjadi 18,38 miliar lembar saham.

Hal serupa juga terjadi pada frekuensi perdagangan harian yang mengalami kenaikan 6,17%, dari 1,16 juta transaksi pada pekan lalu menjadi 1,23 juta transaksi dalam sepekan ini.

Kenaikan volume dan frekuensi transaksi ini mencerminkan adanya peningkatan aktivitas di pasar modal, menunjukkan bahwa minat investor masih tinggi dalam melakukan transaksi saham.

Namun demikian, nilai transaksi harian justru mengalami sedikit penurunan. Tercatat, nilai transaksi harian turun 3,74% menjadi Rp11,78 triliun dari Rp12,24 triliun pada pekan sebelumnya.

Meskipun terdapat penurunan, pasar tetap menunjukkan dinamika positif dengan meningkatnya aktivitas perdagangan yang dapat mencerminkan adanya strategi diversifikasi yang dilakukan oleh para investor dalam menghadapi pergerakan harga saham.

Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp705,15 miliar pada akhir pekan ini. Secara akumulatif sejak awal tahun 2025, investor asing telah membukukan jual bersih senilai Rp11,68 triliun, mencerminkan adanya strategi diversifikasi portofolio oleh investor global dalam menghadapi dinamika pasar keuangan.

Meskipun investor asing cenderung melakukan aksi jual, pasar domestik masih menunjukkan ketahanan dengan adanya peningkatan aktivitas perdagangan oleh investor lokal yang turut menjaga pergerakan IHSG tetap positif.

BEI melalui keterangan resminya yang dikutip Minggu (23/02) menyebut kapitalisasi pasar mengalami peningkatan signifikan sebesar 3,37%, menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

Kenaikan kapitalisasi pasar ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan dari aksi jual investor asing, pasar tetap tumbuh berkat minat investor domestik yang cukup kuat dalam melakukan transaksi di bursa.

Selain pergerakan IHSG, dalam sepekan ini Bursa Efek Indonesia mencatatkan penerbitan dua obligasi dan satu sukuk.

Pada Senin (17/2), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap V Tahun 2025 senilai Rp2,06 triliun dengan peringkat idAAA (Triple A). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan obligasi ini.

Kehadiran obligasi ini menambah pilihan investasi bagi pelaku pasar yang mencari instrumen dengan risiko lebih rendah dibandingkan saham.

Pada hari yang sama, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) juga mencatatkan Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap VIII Tahun 2025 dengan nilai Rp704,9 miliar.

Selain itu, perusahaan tersebut turut menerbitkan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2025 dengan nominal Rp362,8 miliar.

Pefindo memberikan peringkat idAAA (Triple A) untuk obligasi tersebut dan idAAAsy (Triple A Syariah) untuk sukuknya. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dipercaya sebagai Wali Amanat dalam transaksi ini.

Kehadiran sukuk dalam pencatatan bursa ini menambah keberagaman instrumen keuangan berbasis syariah yang semakin diminati oleh investor.

Dengan tambahan pencatatan tersebut, total penerbitan obligasi dan sukuk yang telah tercatat di BEI sepanjang tahun 2025 mencapai 16 emisi dari 12 emiten dengan nilai total Rp18,39 triliun.

Secara keseluruhan, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang masih tercatat di BEI mencapai 602 emisi dengan total nilai nominal outstanding Rp484,86 triliun serta US$85,70 juta yang diterbitkan oleh 134 emiten.

Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap instrumen pendapatan tetap masih cukup tinggi di tengah pergerakan pasar saham yang dinamis.

Selain itu, BEI juga mencatat adanya 192 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan total nilai nominal sebesar Rp6.097,37 triliun dan US$502,10 juta.

Di samping itu, sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,41 triliun juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, mencerminkan semakin beragamnya instrumen investasi yang tersedia bagi para pelaku pasar.

Keberadaan SBN dan EBA dalam daftar efek yang tercatat di bursa turut memberikan kesempatan bagi investor yang mencari instrumen investasi dengan risiko lebih rendah dibandingkan saham.

Dengan perkembangan yang terjadi dalam sepekan ini, pasar modal Indonesia terus menunjukkan daya tariknya bagi investor domestik dan global.

Meskipun terdapat dinamika dalam pergerakan nilai transaksi harian, peningkatan IHSG dan kapitalisasi pasar memberikan optimisme terhadap prospek pertumbuhan pasar modal di tahun 2025.

Dengan adanya variasi instrumen investasi yang semakin beragam, para investor memiliki lebih banyak pilihan dalam menyusun strategi investasi mereka di tengah fluktuasi pasar yang tetap menjadi bagian dari dinamika ekonomi global.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news